SUMENEP, Jawa Pos Radar Madura – Polemik Ponpes DDI Labusadak di Desa Sukajeruk semakin menarik diikuti. Sebab, di depan musala desa setempat tiba-tiba terpasang papan nama yang diklaim Ponpes DDI Labusadak. Hal itu disorot karena ponpes tersebut tercatat sebagai penerima dana bantuan hibah sebesar Rp 1,5 miliar dari Pemprov Jatim pada 2020 mencuat.
Sebelum 7 Agustus 2021, tidak ada papan nama bertulis Ponpes DDI Labusadak di Desa Sukajeruk, Kecamatan Masalembu. Namun, kini sudah berdiri papan nama sebagai tanda bahwa musala tersebut bagian dari fasilitas pesantren.
Mantan ketua Yayasan MI Labusadak Idris mengatakan, pihak-pihak yang mengklaim bahwa di Desa Sukajeruk itu ada pesantren saat ini mulai panik. Indikasinya, di depan musala terpasang papan nama Ponpes DDI Labusadak. ”Papan nama itu baru dipasang 7 Agustus,” kata Idris kepada Jawa Pos Radar Madura (JPRM).
Menurut Idris, jika di Desa Sukajeruk ada pesantren, semestinya papan nama pesantren itu dibuat secara permanen. ”Ini membuktikan bahwa Ponpes DDI Labusadak benar-benar tidak ada,” ujarnya.
Dia menyampaikan, tidak keliru ketika warga setempat mempertanyakan dana bantuan hibah yang diberikan kepada Ponpes DDI Labusadak. Sebab, secara fisik betul-betul tidak ada wujudnya. ”Beda kalau musala diklaim sebagai pesantren, musala itu memang ada,” terangnya.
Karena itu, apabila benar dana bantuan hibah sebesar Rp 1,5 miliar digelontorkan ke Ponpes DDI Labusadak, itu salah besar. ”Kan lucu dana bantuan diberikan kepada ponpes yang tidak ada wujudnya,” ucapnya.
Ketua Yayasan Ponpes DDI Labusadak dr. Bakir membenarkan papan nama itu baru dipasang. Namun, bukan berarti tidak ada ponpes. Dia menjelaskan, Ponpes DDI Labusadak tetap ada sebagai tempat santri menuntut ilmu. ”Ya baru dipasang,” tuturnya.
Bakir menyatakan, kenapa papan nama ponpes itu baru dipasang? Sebab, papan nama Ponpes DDI Labusadak tidak dibuat secara permanen. ”Yang sebelumnya rusak,” kata mantan kepala Puskesmas Masalembu itu.
Dia mengomentari dengan santai jika ada warga yang mempermasalahkan keberadaan Ponpes DDI Labusadak. ”Yang jelas, Ponpes DDI Labusadak itu ada, bukan mengada-ada. Kami juga heran kenapa ponpes kami disoal. Tapi, kami menanggapinya sebagai hal biasa,” tandasnya.