SUMENEP, Jawa Pos Radar Madura – Pemkab Sumenep tidak bisa menyimpulkan kasus yang membelit Direktur PD Sumekar Moh. Riyadi. Pasalnya, pria yang biasa dipanggil Didik itu tidak memenuhi panggilan kemarin (9/5). Warga Desa Baban, Kecamatan Gapura, tersebut tidak hadir tanpa keterangan yang jelas.
Sekkab Sumenep Edy Rasiyadi mengatakan, dengan tidak hadirnya direktur PD Sumekar, pihaknya belum bisa menyimpulkan apa-apa. Apakah yang bersangkutan telah memenuhi unsur pelanggaran etik perusahaan atau tidak, sejauh ini belum ada keputusan apa pun. ”Karena keterangan dari yang bersangkutan belum kami peroleh,” ujarnya.
Pihaknya bakal berkirim surat lagi kepada direktur PD Sumekar. Edy berharap, Didik memenuhi panggilan itu. Pihaknya meminta yang bersangkutan lebih kooperatif. ”Karena agenda ini hanya untuk mengonfirmasi atas informasi yang terjadi belakangan ini,” katanya.
Direktur PD Sumekar Moh. Riyadi tidak bisa dihubungi. Nomor telepon yang biasa dipakai kini tidak aktif. Berkali-kali mencoba dikonfirmasi, tidak tersambung.
Pemanggilan itu terkait penggerebekan Moh. Riyadi oleh warga di rumah perempuan berinisial FF di Desa Kolor, Kota Sumenep, pada Kamis malam (5/5). Penggerebekan dilakukan karena Riyadi bertamu hingga larut malam. FF yang baru bercerai itu merupakan warga Kecamatan Arjasa. Tetapi, dia juga memiliki rumah di Desa Kolor, Kota Sumenep.
Menurut Riyadi, penggerebekan yang dilakukan warga hanya karena salah paham. ”Cuma salahnya melebihi jam 10 malam,” ujarnya. (daf/luq)