24.4 C
Madura
Sunday, May 28, 2023

Budi Daya Rumput Laut di Sumenep Menurun

SUMENEP – Geliat budi daya rumput laut di Sumenep mulai menurun. Pemicunya, harga pasar rumput laut rendah. Per kilogram hanya Rp 5 ribu.

Plt Kabid Perikanan Budi Daya Dinas Perikanan Sumenep Edie Ferrydianto menyatakan, harga rumput laut sudah beranjak naik jika dibandingkan beberapa bulan terakhir. Sekarang Rp 5 ribu–Rp 6 ribu per kilogram. Bahkan, petani bisa menjual meski belum kering. ”Harga normal tidak bisa ditentukan, tapi sekarang sudah naik,” katanya.

Menurut Edie, pihaknya tidak bisa mengintervensi harga pasar rumput laut. Sebab, ketentuan harga pasar rumput laut itu berdasar kesepakatan petani dan pengepul. Semua petani rumput laut di Kota Keris sudah memiliki jaringan pasar masing-masing.

Baca Juga :  Lima Korban Kebakaran Kapal Dibawa ke Surabaya

”Kita tidak bisa mengintervensi harga. Sebab, antara petani dan pengepul sudah ada ikatan kerja sama,” ujarnya.

Dia menyatakan, naik turunnya harga rumput laut bisa dipengaruhi berbagai faktor. Di antaranya, kualitas panen dan permintaan pasar. Artinya, jika kualitas rumput laut tidak bagus, otomatis berpengaruh terhadap harga.

Sementara, terang Edie, di sumenep belum ada industri yang mengelola rumput laut. Padahal, keberadaan industri bisa memengaruhi pemasaran.

”Kami belum punya industri rumput laut sehingga petani mengirim kepada pengepul. Kalau tidak bagus tidak diambil,” terangnya.

Dia menyebutkan, sejauh ini hasil bubi daya rumput laut dikirim ke luar daerah hingga luar Provinsi Jawa Timur. ”Kemarin kami Zoom Meeting dengan pengepul dari Kalimantan Utara untuk kerja sama rumput laut,” ucapnya.

Baca Juga :  Gelontorkan Rp 6,9 Miliar untuk RTLH

Edie mengakui bahwa geliat petani rumput laut mulai menurun sejak harga turun. Sebagian memilih berhenti membudidayakan rumput laut. Bahkan, ada yang merantau ke luar daerah untuk mencari penghasilan yang lebih menjanjikan.

”Sekarang harga mulai bagus. Kami berharap, budi daya rumput laut bisa berkembang lagi di Sumenep,” harapnya.

Anggota Komisi II DPRD Sumenep Holik meminta eksekutif mengawasi harga jual rumput laut. Sebab, petani terkadang kesulitan mengatasi hama yang mengganggu pertumbuhan rumput laut.

”Masalah hama ini bisa memengaruhi kualitas rumput laut. Makanya, pembinaan harus digencarkan agar petani merasa diperhatikan pemerintah,” pintanya. (bil/daf)

SUMENEP – Geliat budi daya rumput laut di Sumenep mulai menurun. Pemicunya, harga pasar rumput laut rendah. Per kilogram hanya Rp 5 ribu.

Plt Kabid Perikanan Budi Daya Dinas Perikanan Sumenep Edie Ferrydianto menyatakan, harga rumput laut sudah beranjak naik jika dibandingkan beberapa bulan terakhir. Sekarang Rp 5 ribu–Rp 6 ribu per kilogram. Bahkan, petani bisa menjual meski belum kering. ”Harga normal tidak bisa ditentukan, tapi sekarang sudah naik,” katanya.

Menurut Edie, pihaknya tidak bisa mengintervensi harga pasar rumput laut. Sebab, ketentuan harga pasar rumput laut itu berdasar kesepakatan petani dan pengepul. Semua petani rumput laut di Kota Keris sudah memiliki jaringan pasar masing-masing.


Baca Juga :  Lima Korban Kebakaran Kapal Dibawa ke Surabaya

”Kita tidak bisa mengintervensi harga. Sebab, antara petani dan pengepul sudah ada ikatan kerja sama,” ujarnya.

Dia menyatakan, naik turunnya harga rumput laut bisa dipengaruhi berbagai faktor. Di antaranya, kualitas panen dan permintaan pasar. Artinya, jika kualitas rumput laut tidak bagus, otomatis berpengaruh terhadap harga.

Sementara, terang Edie, di sumenep belum ada industri yang mengelola rumput laut. Padahal, keberadaan industri bisa memengaruhi pemasaran.

”Kami belum punya industri rumput laut sehingga petani mengirim kepada pengepul. Kalau tidak bagus tidak diambil,” terangnya.

- Advertisement -

Dia menyebutkan, sejauh ini hasil bubi daya rumput laut dikirim ke luar daerah hingga luar Provinsi Jawa Timur. ”Kemarin kami Zoom Meeting dengan pengepul dari Kalimantan Utara untuk kerja sama rumput laut,” ucapnya.

Baca Juga :  Tes SKD CASN Akhir Bulan

Edie mengakui bahwa geliat petani rumput laut mulai menurun sejak harga turun. Sebagian memilih berhenti membudidayakan rumput laut. Bahkan, ada yang merantau ke luar daerah untuk mencari penghasilan yang lebih menjanjikan.

”Sekarang harga mulai bagus. Kami berharap, budi daya rumput laut bisa berkembang lagi di Sumenep,” harapnya.

Anggota Komisi II DPRD Sumenep Holik meminta eksekutif mengawasi harga jual rumput laut. Sebab, petani terkadang kesulitan mengatasi hama yang mengganggu pertumbuhan rumput laut.

”Masalah hama ini bisa memengaruhi kualitas rumput laut. Makanya, pembinaan harus digencarkan agar petani merasa diperhatikan pemerintah,” pintanya. (bil/daf)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/