22.5 C
Madura
Saturday, March 25, 2023

Rp 10 Miliar untuk Listrik Kepulauan Sumenep

SUMENEP–Tahun iniDinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sumenep menganggarkan Rp 10 miliar lebih untuk pengembangan listrik di wilayah kepulauan dan daerah terpencil.

Meski sudah bekerja sama dengan PT PLN (Persero), Pemkab Sumenep tetap mengeluarkan anggaran cukup banyak untuk pengembangan listrik di wilayah kepulauan.

Kepala DPMD Sumenep Achmad Masuni menerangkan, anggaran Rp 10 miliar lebih tersebut akan digunakan untuk pengadaan tanah, mesin, dan jasa di lokasi pengembangan listrik.

Dana tersebut juga akan digunakan untuk perawatan fasilitas kelistrikan yang sudah ada di wilayah daratan. ”Khusus untuk wilayah daratan, perawatan yang kami lakukan ada di daerah-daerah yang jauh dari jangkauan petugas PLN. Terutama penerangan jalan umum tenaga surya,” katanya.

Baca Juga :  Penggantian Kadis PU Bina Marga Butuh Konsultasi dengan KASN

Menurut Masuni, saat ini pihaknya bersiap menghidupkan listrik 24 jam di beberapa pulau di Sumenep. Di antaranya, Pulau Gili Raja, Kecamatan Giligenting; Pulau Gua-Gua dan Pulau Tonduk, Kecamatan Raas.

”Seperti di Gili Raja, kami memasang jaringan tegangan menengah dan rendah serta mesin. Tapi yang mengelola PLN. Di Pulau Raas, tiang listrik dari kami, nanti PLN yang menyediakan mesin dan pengoperasiannya juga tanggung jawab PLN,” jelasnya.

Manager PT PLN Rayon Sumenep Rudi Hartono membenarkan hal tersebut. Menurut dia, pihaknya bekerja sama dengan DPMD untuk percepatan program listrik 24 jam di wilayah kepulauan. ”Beberapa waktu yang lalu Pemkab Sumenep melakukan koordinasi dengan kami dan meminta agar listrik di kepulauan dipercepat,” ucapnya.

Baca Juga :  Lima Pengendara Motor Jatuh akibat Ceceran Oli

Mengenai estimasi waktu yang dibutuhkan untuk menghidupkan listrik 24 jam di kepulauan, Rudi mengaku butuh waktu sekitar dua tahun lagi. ”Selain Kecamatan Masalembu, dipastikan selesai tahun ini. Sedangkan untuk Kecamatan Masalembu diperkirakan butuh waktu sampai 2020,” pungkasnya.

SUMENEP–Tahun iniDinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sumenep menganggarkan Rp 10 miliar lebih untuk pengembangan listrik di wilayah kepulauan dan daerah terpencil.

Meski sudah bekerja sama dengan PT PLN (Persero), Pemkab Sumenep tetap mengeluarkan anggaran cukup banyak untuk pengembangan listrik di wilayah kepulauan.

Kepala DPMD Sumenep Achmad Masuni menerangkan, anggaran Rp 10 miliar lebih tersebut akan digunakan untuk pengadaan tanah, mesin, dan jasa di lokasi pengembangan listrik.


Dana tersebut juga akan digunakan untuk perawatan fasilitas kelistrikan yang sudah ada di wilayah daratan. ”Khusus untuk wilayah daratan, perawatan yang kami lakukan ada di daerah-daerah yang jauh dari jangkauan petugas PLN. Terutama penerangan jalan umum tenaga surya,” katanya.

Baca Juga :  Bangun PLTS, PLN Terangi Delapan Pulau di Sumenep

Menurut Masuni, saat ini pihaknya bersiap menghidupkan listrik 24 jam di beberapa pulau di Sumenep. Di antaranya, Pulau Gili Raja, Kecamatan Giligenting; Pulau Gua-Gua dan Pulau Tonduk, Kecamatan Raas.

”Seperti di Gili Raja, kami memasang jaringan tegangan menengah dan rendah serta mesin. Tapi yang mengelola PLN. Di Pulau Raas, tiang listrik dari kami, nanti PLN yang menyediakan mesin dan pengoperasiannya juga tanggung jawab PLN,” jelasnya.

Manager PT PLN Rayon Sumenep Rudi Hartono membenarkan hal tersebut. Menurut dia, pihaknya bekerja sama dengan DPMD untuk percepatan program listrik 24 jam di wilayah kepulauan. ”Beberapa waktu yang lalu Pemkab Sumenep melakukan koordinasi dengan kami dan meminta agar listrik di kepulauan dipercepat,” ucapnya.

Baca Juga :  DP3A dan KB Sumenep Dorong Wujudkan Sekolah Ramah Anak
- Advertisement -

Mengenai estimasi waktu yang dibutuhkan untuk menghidupkan listrik 24 jam di kepulauan, Rudi mengaku butuh waktu sekitar dua tahun lagi. ”Selain Kecamatan Masalembu, dipastikan selesai tahun ini. Sedangkan untuk Kecamatan Masalembu diperkirakan butuh waktu sampai 2020,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/