SUMENEP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep mengalokasikan dana puluhan juta rupiah untuk mahasiswa kurang mampu. Awalnya, penerima bantuan sosial tersebut berjumlah 45 orang. Namun, 27 calon penerima dicoret karena tidak memenuhi kriteria.
Kabid Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial (Dinsos) Sumenep Zaini membenarkan hal itu. Dari kuota 45, hanya 18 mahasiswa yang akan menerima bantuan tersebut. ”Yang 27 tidak bisa mendapatkan karena banyak penyebab,” ucapnya kemarin (6/9).
Sebagian di antara mereka tidak memenuhi syarat sebagai penerima bansos. Salah satunya, sudah lulus, tergolong mampu, serta ada beberapa administrasi lain yang tidak terpenuhi.
Dia menjelaskan, penerima bansos itu tidak miskin, tetapi juga memiliki nilai akademik yang bagus. Yaitu, bagi mahasiswa perguruan tinggi negeri (PTN) minimal memiliki nilai indeks kumulatif (IPK) 2,75. Untuk mahasiswa perguruan tinggi swasta (PTN) harus memiliki IPK nilai paling rendah 3.00. ”Banyak nilainya (IPK) yang di bawah standar,” ucapnya.
Sampai saat ini, bansos itu belum terealisasi. Namun, dalam waktu dekat segera direalisasikan. ”Calon penerimanya sudah ada, tetapi belum kami survey. Secepatnya akan kami lakukan survei,” tuturnya.
Dia menjelaskan, setiap penerima mendapat bansos Rp 2 juta. Dia berharap melalui bantuan itu dapat mengurangi beban keuangan mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu. ”Memang tidak seberapa, setidaknya bisa jadi tambahan buat membeli buku atau yang lain,” harapnya.
Zaini menyatakan, sosialisasi dilakukan dari mulut ke mulut. Pihaknya meminta kepada pemohon agar menginformasikan program bansos kepada mahasiswa lainnya. ”Ya, kami hanya berpesan kepada yang mengajukan agar temannya disuruh mengajukan juga kalau tidak mampu,” akunya.
Anggota DPRD Sumenep Suroyo meminta pemerintah tidak main-main terhadap program bansos. Bansos menjadi harapan masyarakat. Dia juga meminta pemerintah selektif dalam realisasi bansos itu. ”Harus disurvei dan jangan sampai tidak tepat sasaran,” pintanya.
Dia juga mendesak pemerintah menyosialisasikan bantuan itu supaya mahasiswa yang memenuhi syarat juga mengajukan bantuan itu. ”Harus disosialisasikan, agar mahasiswa tidak mampu bisa mengajukan juga,” desaknya. (jup)