SUMENEP – Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sumenep tetap dipercaya sebagai lembaga pendidikan tinggi. Masyarakat masih antusias untuk kuliah di kampus di Jalan Raya Sumenep-Pamekasan ini.
Hal itu bisa dilihat dari pembukaan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) 2019 kemarin (6/9). Ratusan mahasiswa baru (maba) yang diterima di STKIP PGRI Sumenep mengikuti kegiatan yang diagendakan selama tiga hari hingga Minggu (8/9) itu.
Ketua STKIP PGRI Sumenep DrAsmoni, M.Pd. menyampaikan, ada 624 maba yang mengikuti PKKMB. Dalam PKKMB, seluruh mahasiswa akan diberikan beberapa materi yang telah ditentukan pemerintah. Diantaranya, empat pilar kebangsaan, bahayanarkotika, dan penanaman pemahaman untuk menangkal radikalisme.
”STKIP ada di garda terdepan menolak radikalisme dan paham-paham yang dapat menimbulkan disintegrasi bangsa,” tegasnya.
Pada PKKMB tahun ini pihaknya memilih tema Mewujudkan Mahasiswa Aktivis, Partisipatoris, Berkarakter Menuju Indonesia Unggul. Tema itu selaras dengan program pemerintah untuk mencetak generasi-generasi unggul untuk masa depan. ”Kami sampaikan selamat datang dan selamat bergabung kepada peserta PKKMB di STKIP PGRI Sumenep,” katanya.
Sebagai lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) yang produktif, STKIP PGRI Sumenep semakin termotivasi untuk mencetak mahasiswa berdaya saing dan berkualitas. Dengan begitu, dapat memberikan dampak positif bagi dunia pendidikan, khususnya di Kota Keris. ”Dengan banyaknya peserta PKKMB 2019 menjadi spirit untuk tampil ke depan sebagai STKIP yang unggul di Sumenep dan Madura,” kata Asmoni.
Pihaknya berkomitmen menjalankan tridarma perguruan tinggi yang meliputi pendidikan, pengabdian, dan penelitian. Asmoni memastikan komitmen terhadap wujud tri dharma perguruan tinggi, pihaknya akan memberangkatkan beberapa mahasiswa terbaik ke Thailand, Kamboja, dan Brunei Darussalam.
Saat ini, STKIP PGRI Sumenep tidak hanya mencetak mahasiswa yang memiliki kemampan akademik, melainkan juga dibekali dengan pengetahuan tentang dunia usaha. Serta peningkatan keterampilan mahasiswa melalui unit kegiatan mahasiswa (UKM). ”Diharapkan mereka (maba) aktif bergabung di organisasi intra dan ekstra kampus. Namun, sifatnya yang mendukung untuk peningkatan kualitas akademik,” harapnya. (jup)
