29 C
Madura
Wednesday, March 22, 2023

Proyek Plengsengan Program Dana Desa Cepat Rusak

SUMENEP – Proyek pembangunan plengsengan atau tebing benteng sungai di Desa Lapa Daya, Kecamatan Dungkek, rusak. Padahal, bangunan tersebut dibangun awal 2017. Plengsengan dibangun dengan dana desa (DD) 2016.

H. Mawardi, tokoh masyarakat Desa Lapa Daya, mengatakan, proyek itu sudah ambruk sekitar empat meter. Kuat dugaan, kerusakan disebabkan faktor kualitas. Sebab, baru beberapa bulan, plengsengan itu sudah ambruk. 

”Belum genap satu tahun proyek tersebut. Padahal, program itu pula anggaran tahun 2016,” ujarnya.

Sungai di bibir laut Desa Lapa Daya itu membutuhkan tebing agar tidak terkeruk. Sebab, arus air sungai ke laut deras. Apabila tidak ada tebing penguat, kerusakan akan semakin melebar.

Menurut dia, kualitas proyek dengan anggaran sekitar Rp 100 juta itu perlu dievaluasi. Terutama, mengenai campuran semen dalam pengecoran. Apabila komposisi cor memadai, tentu tidak akan mudah rusak.

Baca Juga :  Borong 1.365 Ekor Kambing Etawa Rp 6,2 Miliar

Kemudian, pelaksana kegiatan juga harus bertanggung jawab melakukan perbaikan ulang. Apabila dibiarkan, kerusakan akan merembet lebih luas.

Kades Lapa Daya As’adi mengaku belum tahu. Jika kerusakan itu benar terjadi, pemerintah desa bakal melakukan perbaikan. ”Akan kami cek. Jika benar, akan kami perbaiki,” janjinya.

SUMENEP – Proyek pembangunan plengsengan atau tebing benteng sungai di Desa Lapa Daya, Kecamatan Dungkek, rusak. Padahal, bangunan tersebut dibangun awal 2017. Plengsengan dibangun dengan dana desa (DD) 2016.

H. Mawardi, tokoh masyarakat Desa Lapa Daya, mengatakan, proyek itu sudah ambruk sekitar empat meter. Kuat dugaan, kerusakan disebabkan faktor kualitas. Sebab, baru beberapa bulan, plengsengan itu sudah ambruk. 

”Belum genap satu tahun proyek tersebut. Padahal, program itu pula anggaran tahun 2016,” ujarnya.


Sungai di bibir laut Desa Lapa Daya itu membutuhkan tebing agar tidak terkeruk. Sebab, arus air sungai ke laut deras. Apabila tidak ada tebing penguat, kerusakan akan semakin melebar.

Menurut dia, kualitas proyek dengan anggaran sekitar Rp 100 juta itu perlu dievaluasi. Terutama, mengenai campuran semen dalam pengecoran. Apabila komposisi cor memadai, tentu tidak akan mudah rusak.

Baca Juga :  Pagu DD Se-Madura Rp 1,1 Triliun

Kemudian, pelaksana kegiatan juga harus bertanggung jawab melakukan perbaikan ulang. Apabila dibiarkan, kerusakan akan merembet lebih luas.

Kades Lapa Daya As’adi mengaku belum tahu. Jika kerusakan itu benar terjadi, pemerintah desa bakal melakukan perbaikan. ”Akan kami cek. Jika benar, akan kami perbaiki,” janjinya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/