SUMENEP – Pengawasan Taman Tajamara di Desa Kolor, Kecamatan Kota Sumenep, perlu diperketat. Berdasar laporan warga, taman yang baru tuntas dibangun akhir 2018 itu sering menjadi tempat mesum. Penerangan pada malam hari di taman tersebut kurang maksimal.
Faisol, warga Kota Sumenep, mengaku pernah jalan-jalan ke Taman Tajamara pada malam hari. Dia melihat ada dua remaja yang sedang duduk di gazebo. Keduanya terlihat sangat mesra dan melakukan hal-hal di luar batas kewajaran.
”Saya berbaik sangka saja. Mungkin mereka suami istri atau pengantin baru,” kata Faisol kemarin (5/3). ”Cuma kalau dipikir-pikir, kalau sudah menikah, ngapain harus menampakkan kemesraan yang berlebihan di tempat umum,” imbuhnya.
Atas dasar itulah, dia meminta pengawasan di taman tersebut diperketat. Setidaknya perbuatan mesum para remaja bisa dihindari. Terlebih Sumenep merupakan kota religius yang di setiap desa terdapat pesantren atau lembaga pendidikan agama.
Kabid Trantibum dan Linmas Satpol PP Sumenep Fajar Santoso menyatakan, pihaknya sering berpatroli di Tajamara. Bukan hanya tempat tersebut, objek-objek lainnya juga jadi sasaran operasi. Bahkan, menurut dia, di Tajamara ada yang bertugas menjaga setiap malam. ”Ya biasa, pacaran di mana-mana. Di Taman Bunga pacaran,” kata dia.
Pihaknya mengaku pernah menyeret pasangan laki-laki dan perempuan yang dicurigai melakukan perbuatan mesum di Tajamara. Perbuatan mesum dimaksud, ujar dia,tidak sampai pada hubungan suami istri. ”Kan tidak sampai anu lah, paling ciuman, kami kasih pembinaan,” tegasnya.
Berkali-kali patroli, pihaknya mengaku sering menemukan pasangan remaja di Tajamara. Jika sudah mengganggu pemandangan dan mengarah ke hal-hal negatif, pihaknya langsung bertindak.
Hal itu dilakukan demi meminimalkan tindakan mesum di taman yang berlokasi di Jalan Raya Trunojoyo tersebut. ”Di suruh pulang oleh saya. Atau jangan di tempat begini kamu melakukan seperti itu,” ujarnya.