SUMENEP – Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep menegaskan, 24 SMP negeri dan swasta di kepulauan tidak bisa menggelar ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Salah satu kendalanya, jaringan komputer.
”Yang siap UNBK 149 sekolah negeri dan swasta. Yang belum siap UNBK 24 SMP di kepulauan,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMP Disdik Sumenep M. Iksan Senin (5/3).
Dia menyatakan, selain terkendala jaringan komputer, sarana dan prasarana di kepulauan kurang memadai. ”Wilayah kepulauan memang terkendala sehingga ujian menggunakan kertas. Tapi, pada 2019 seluruh Jawa Timur 100 persen UNBK,” jelasnya.
Tahun ini masih diberi kesempatan 70 persen SMP menggelar UNBK dan 30 persen ujian menggunakan kertas. ”Di Sumenep 86 persen UNBK dan 24 persen masih ujian pakai kertas,” ungkap dia.
Sekolah yang siap melaksanakan UNBK pada 17–19 Maret merupakan simulasi terakhir atau geladi bersih. Selanjutnya pada 23–26 April 2018, UNBK yang sebenarnya digelar. ”Kami akan keliling ke sekolah yang akan menggelar UNBK,” ujar Iksan.
Pihaknya akan menerjunkan semua pengawas ke lapangan untuk memantau sekolah yang belum siap UNBK. Kata Iksan, sekolah yang sudah siap UNBK sebagian bergabung dengan sekolah yang siap.