SUMENEP – Kebakaran Pasar Anom Baru, Desa Kolor, Kecamatan Kota Sumenep, pada Jumat (3/5) mengagetkan banyak pihak. Utamanya bagi pedagang yang menjadi korban kebakaran.
Kepala Pasar Anom Baru Moh. Adam menyebut ada 12 kios yang dilalap si jago merah. Tapi, hanya 5 kios yang ditempati pedagang. Yakni, Toko Union dan Toko Utama, masing-masing memiliki 1 kios. Sementara Toko Sahabat memiliki 3 kios. ”Tujuh kios yang lainnya kosong tidak ditempati,” ujarnya kemarin (4/5).
Dia mengungkapkan, penyebab kebakaran yakni korsleting listrik yang terjadi di salah satu kios Toko Sahabat. Api dari toko yang menjual tas, sandal, dan sepatu itu cepat menjalar ke kios lainnya. ”Kebakaran sama dengan tahun 2007. Api muncul dari Toko Sahabat,” terangnya.
Ira, pemilik Toko Sahabat, membenarkan memiliki 3 kios yang terbakar. Barang yang biasanya dijual berupa sepatu, tas, dan sandal. Dia mengakui, kebakaran tahun 2007 silam, api juga berasal dari toko miliknya.
Ira menuturkan, tokonya mempekerjakan empat orang karyawan. Dia mengaku tidak tahu penyebab munculnya api. Sebab waktu kejadian, suami baru pulang dari toko.
”Baru datang dari pasar, suami saya langsung mandi. Tidak beberapa lama kemudian datang orang yang memberi tahu kebakaran di toko,” tuturnya.
Beberapa barang dagangannya berada di gudang yang terpisah. ”Toko saya tiga, kerugiannya sekitar Rp 1,5 miliar,” ungkap Ira saat ditemui di kediamannya di Desa Kolor, Kecamatan Kota Sumenep.
Kerugian juga dialami Mahfud, pemilik Toko Utama. Dia mengaku tidak menyangka barang dagangannya hangus terbakar. Dia mengaku kerugiannya mencapai Rp 100 juta.
”Saya jualan pecah belah, seperti gelas, piring. Apalagi barangnya banyak karena baru datang,” ungkap pria asal Desa Pajagalan, Kecamatan Kota Sumenep itu.
Sementara pemilik Toko Union Edi Santoso mengatakan, akibat kebakaran itu, 90 persen dagangannya hangus. Dia memperkirakan kerugiannya mencapai Rp 100 juta.
”Tapi barangnya sudah rusak, tidak laku kalau dijual,” kata pedagang alat-alat menjahit asal Desa Pandian, Kecamatan Kota Sumenep itu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep Abd Rahman Riady mengimbau masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan. Sebab, dapat menjadi pemicu kebakaran. Terlebih di musim kemarau nanti. ”Kami minta untuk tetap waspadai semua bencana, termasuk kebakaran,” imbaunya. (jup)