SUMENEP – Pemakaian air bersih dari Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Sumenep mengalami peningkatan signifikan selama Ramadan. Peningkatan itu tidak terlepas dari semakin tingginya kebutuhan masyarakat terhadap air untuk beribadah, mencuci, mandi, masak, dan lain-lain.
Hal itu disampaikan Kabag Teknik PDAM Sumenep Mohammad Busri kemarin (3/6). Pemakaian air bersih selama puasa meningkat sekitar 15 persen. Pada bulan biasa hanya 15 liter per detik. Kendati demikian, pihaknya mengklaim stok persediaan air sangat banyak. Sumber air masih stabil.
”Meski ada kenaikan tingkat pemakaian, kami pastikan pendistribusian ke pelanggan saat Lebaran normal. Bahkan, pendistribusian dilakukan lebih awal dari biasanya,” katanya kemarin (3/6).
Tarif pelayanan air bersih tetap dan tidak ada kenaikan meski permintaan air meningkat. Pemakaian rumah tangga Rp 36 ribu per 10 meter kubik. Tarif sosial seperti masjid, musala, dan sebagainya Rp 1.500 per 10 meter kubik.
Sumenep mempunyai sembilan sumber atau sumur potensial dengan volume air yang banyak. Antara lain, sumur, Giling, Taman Lake, Batuan, Kebon Agung, dan Perum Pamokolan. Debit air paling besar itu di sumur Perum Pamokolan.
”Sumur-sumur itu yang selama ini menyuplai air ke semua pelanggan PDAM,” terangnya.
Pelangaan PDAM berjumlah 12.900 orang. Terdiri atas pelanggan kelas sosial khusus, rumah tangga, niaga kecil, dan niaga besar. Setiap bulan air bersih yang didistribusikan kepada pelanggan sebanyak 310 ribu meter kubik. PDAM paling banyak di kecamatan Kota. Pemakaian air bersih untuk pelanggan di Kota saja tidak kurang dari 128 ribu meter kubik per bulan.
Pihaknya tidak menampik jika selama ini pelayanan PDAM belum menyentuh semua wilayah di Sumenep. Terutama pelosok dan wilayah ketinggian. ”Perlu pemasangan pipa tambahan dan mesin booster untuk menambah sambungan dan mendorong air agar sampai ke rumah pelanggan,” jelasnya.
Ketua Komisi II DPRD Sumenep Nurus Salam berharap pendistribusian air ke pelanggan saat Lebaran normal. Penyaluran harus diupayakan tidak ada masalah. Politikus Partai Gerindra itu meminta PDAM harus bisa memperluas jaringan pipa transmisi. Dengan demikian, pelayanan bisa dirasakan masyarakat hingga ke pelosok.