SUMENEP – Insiden warga tewas tenggelam kembali terjadi di Batang-Batang. Sebelumnya dialami Rasat, warga Desa Legung Barat. Karena penyakit jantungnya diduga kambuh, pria 57 tahun itu ditemukan tewas di tepi pantai, Rabu (1/4).
Karena tidak ada yang menolong, nyawa Rasat akhirnya tidak terselamatkan. Tiga hari kemudian (4/4), Mahnawi (57) warga Desa Dapenda ditemukan tak bernyawa di tepi pantai (4/4).
Kapolsek Batang-Batang Iptu Taufik Hidayat menuturkan, korban keluar rumah pada Jumat (3/4) sekitar pukul 05.00. “Karena seharian tidak pulang, dicari anaknya, Junaidi. Tapi tidak ketemu,” ujarnya.
Menurut dia, warga lalu menemukan mayat mengambang di tepi pantai. ”Junaidi langsung bergegas ke tempat kejadian dan mayat tersebut ternyata ayahnya,” tutur Iptu Taufik Hidayat.
Dijelaskan, korban mengidap gangguan jiwa dan epilepsi sejak 15 tahun silam. Korban sering menghilang dari rumahnya. Kalau kambuh, sering keluar rumah tanpa tujuan.
“Satu tahun yang lalu, korban sempat hilang selama 8 hari dan ditemukan di Kecamatan Batu putih,” ulas Taufik Hidayat.
Ditambahkan, hasil visum luar dari Puskesmas Legung dan hasil pemeriksaan tim identifikasi Polres Sumenep, tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan.
“Tidak ditemukan adanya tanda-tanda penyakit yang berhubungan dengan Covid-9. Almarhum langsung dibawa pulang ke rumah duka untuk dimakamkan,” pungkasnya. (Aminatus Suhra)
SUMENEP – Insiden warga tewas tenggelam kembali terjadi di Batang-Batang. Sebelumnya dialami Rasat, warga Desa Legung Barat. Karena penyakit jantungnya diduga kambuh, pria 57 tahun itu ditemukan tewas di tepi pantai, Rabu (1/4).
Karena tidak ada yang menolong, nyawa Rasat akhirnya tidak terselamatkan. Tiga hari kemudian (4/4), Mahnawi (57) warga Desa Dapenda ditemukan tak bernyawa di tepi pantai (4/4).
Kapolsek Batang-Batang Iptu Taufik Hidayat menuturkan, korban keluar rumah pada Jumat (3/4) sekitar pukul 05.00. “Karena seharian tidak pulang, dicari anaknya, Junaidi. Tapi tidak ketemu,” ujarnya.
Menurut dia, warga lalu menemukan mayat mengambang di tepi pantai. ”Junaidi langsung bergegas ke tempat kejadian dan mayat tersebut ternyata ayahnya,” tutur Iptu Taufik Hidayat.
Dijelaskan, korban mengidap gangguan jiwa dan epilepsi sejak 15 tahun silam. Korban sering menghilang dari rumahnya. Kalau kambuh, sering keluar rumah tanpa tujuan.
“Satu tahun yang lalu, korban sempat hilang selama 8 hari dan ditemukan di Kecamatan Batu putih,” ulas Taufik Hidayat.
Ditambahkan, hasil visum luar dari Puskesmas Legung dan hasil pemeriksaan tim identifikasi Polres Sumenep, tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan.
- Advertisement -
“Tidak ditemukan adanya tanda-tanda penyakit yang berhubungan dengan Covid-9. Almarhum langsung dibawa pulang ke rumah duka untuk dimakamkan,” pungkasnya. (Aminatus Suhra)