SUMENEP – Pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) SMA/MA di Sumenep hingga hari kedua, Selasa (2/4), terpantau lancar. Wakil Bupati (Wabup) Sumenep Achmad Fauzi memantau langsung pelaksanaan ujian di sejumlah sekolah di Kota Keris.
Fauzi menyampaikan, hasil pantauan UNBK di beberapa sekolah yang dikunjungi, tidak ada kendala yang mengkhawatirkan. Semua sekolah di Sumenep sudah 100 persen UNBK. Dia berharap semua peserta bisa lulus ujian.
Para orang tua diharapkan juga terus memberi motivasi kepada anak agar meningkatkan kualitas belajar. Peserta didik juga diminta untuk belajar sungguh-sungguh selama UNBK, sehingga bisa mengerjakan soal-soal dan mendapatkan nilai ujian yang memuaskan.
Fauzi berharap, orang tua tidak membiarkan anak-anak tidur hingga larut malam. Untuk menjaga kesehatan anak dalam menghadapi ujian. Para siswa peserta UNBK harus menjaga stamina dan fisik supaya tidak sakit selama pelaksanaan ujian. Dengan begitu, bisa mengikuti ujian hingga tuntas.
”Saya berdoa, semoga siswa peserta UNBK tahun ini nilainya bagus semua. Lulus semua,” harapnya kemarin (3/4).
Kemarin, Wabup Sumenep berserta rombongan berangkat ke Pulau Kangean untuk memantau pelaksanaan UNBK di kepulauan. Lima sekolah yang akan dipantau. Dari hasil pemantauan hingga pelaksanaan UNBK hari kedua, persiapan yang dilakukan sudah cukup bagus.
Hasil pemantauan yang dilakukan akan dijadikan bahan evaluasi bagi pelaksanaan UNBK tahun depan. Khususnya bagi pemerintah provinsi. Meski bukan kewenangan daerah, pihaknya mengaku ikut memiliki kewajiban memastikan pelaksanaan UNBK berjalan lancar.
”Karena ini anak-anak kita. Walaupun secara struktural menjadi wewenang provinsi, tapi ini juga tanggung jawab kita bersama. Karena sama-sama masyarakat Sumenep,” kata Fauzi.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Timur (Jatim) Wilayah Sumenep Sugiono Eksantoso mengatakan, pelaksanaan UNBK di Sumenep secara umum berjalan lancar meski sempat terjadi gempa. Salah satunya dirasakan di SMA Al-Fanisa Kecamatan Raas. Salah satu siswa terluka akibat serpihan keramik dinding.
”Namun sudah bisa diatasi. Yang terluka sudah mendapat perawatan medis. Setelah itu bisa melanjutkan ujian,” ucapnya.
Dia mengajak semua masyarakat untuk ikut berdoa demi kelancaran pelaksanaan UNBK. Dijauhkan dari kendala teknis maupun kendala yang disebabkan oleh gejala alam, sehingga semua peserta bisa mengikuti ujian dengan baik.
”Bisa lulus semua. Mendapat nilai yang bagus. Kami masih lanjut memantau UNBK bersama Wabup Sumenep ke kepulauan. Semoga UNBK berjalan lancar sampai selesai,” pungkasnya.
Jumlah SMA yang menyelenggarakan UNBK 64 lembaga. Siswa yang ikut ujian 5.157 peserta. Kemudian, untuk MA yang menggelar UNBK 142 lembaga dengan jumlah peserta ujian 5.480 siswa.