24.4 C
Madura
Sunday, May 28, 2023

Arjasa Selesai, Kangayan Lebih Menantang

SUMENEP – Tim review aset Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep sudah tiga hari berada di Pulau Kangean. Selama tiga hari itu tim sudah menyelesaikan review aset SD dan SMP di Kecamatan Arjasa. Selanjutnya, tim bergeser ke Kecamatan Kangayan.

Plt Kepala Disdik Sumenep Muhammad Saidi menjelaskan, ada 44 SD dan 4 SMP di Kecamatan Arjasa. Selain itu, ada 19 SD dan 3 SMP di Kecamatan Kangayan yang belum disurvei.

”Hari ini tim sudah selesai review sekolah di Kecamatan Arjasa. Selanjutnya tim akan bergerak ke Kangayan untuk melaksanakan tugasnya di sana,” jelasnya kemarin (3/4).

Menurut Saidi, selain banyak data aset yang belum diperbarui, permasalahan lain adalah kurangnya guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS). Bahkan, di beberapa sekolah di Arjasa hanya ada satu guru PNS. Seperti di SMPN 4 Arjasa.

Baca Juga :  Kecewa Nilai Unas Tak Masuk 10 Besar Jatim

SMP yang baru berdiri 2016 itu hanya memiliki satu guru PNS, yaitu kepala sekolahnya sendiri. ”SMP itu masih baru. Jadi memang masih banyak kekurangan. Tapi kalau fasilitasnya sudah baik,” terang Saidi.

Selain itu, rata-rata sekolah di Arjasa juga kekurangan guru olahraga. Meski sudah menyelesaikan review di Kecamatan Arjasa, Saidi belum bisa memastikan kapan tim akan kembali ke daratan Sumenep. Sebab, dibanding dengan Kecamatan Arjasa, akses sekolah di Kecamatan Kangayan lebih berat.

”Kalau selesainya masih belum bisa diprediksi. Karena akses ke masing-masng sekolah itu kan beda. Misalnya saja, di hari pertama tim berhasil dapat 20 sekolah. Tapi selanjutnya butuh dua hari untuk menyelesaikan 28 sekolah sisa di Kecamatan Arjasa,” pungkasnya. 

Baca Juga :  Proyek DAK Belum Rampung, Disdik Sumenep Warning Sekolah

SUMENEP – Tim review aset Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep sudah tiga hari berada di Pulau Kangean. Selama tiga hari itu tim sudah menyelesaikan review aset SD dan SMP di Kecamatan Arjasa. Selanjutnya, tim bergeser ke Kecamatan Kangayan.

Plt Kepala Disdik Sumenep Muhammad Saidi menjelaskan, ada 44 SD dan 4 SMP di Kecamatan Arjasa. Selain itu, ada 19 SD dan 3 SMP di Kecamatan Kangayan yang belum disurvei.

”Hari ini tim sudah selesai review sekolah di Kecamatan Arjasa. Selanjutnya tim akan bergerak ke Kangayan untuk melaksanakan tugasnya di sana,” jelasnya kemarin (3/4).


Menurut Saidi, selain banyak data aset yang belum diperbarui, permasalahan lain adalah kurangnya guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS). Bahkan, di beberapa sekolah di Arjasa hanya ada satu guru PNS. Seperti di SMPN 4 Arjasa.

Baca Juga :  Kecewa Nilai Unas Tak Masuk 10 Besar Jatim

SMP yang baru berdiri 2016 itu hanya memiliki satu guru PNS, yaitu kepala sekolahnya sendiri. ”SMP itu masih baru. Jadi memang masih banyak kekurangan. Tapi kalau fasilitasnya sudah baik,” terang Saidi.

Selain itu, rata-rata sekolah di Arjasa juga kekurangan guru olahraga. Meski sudah menyelesaikan review di Kecamatan Arjasa, Saidi belum bisa memastikan kapan tim akan kembali ke daratan Sumenep. Sebab, dibanding dengan Kecamatan Arjasa, akses sekolah di Kecamatan Kangayan lebih berat.

”Kalau selesainya masih belum bisa diprediksi. Karena akses ke masing-masng sekolah itu kan beda. Misalnya saja, di hari pertama tim berhasil dapat 20 sekolah. Tapi selanjutnya butuh dua hari untuk menyelesaikan 28 sekolah sisa di Kecamatan Arjasa,” pungkasnya. 

Baca Juga :  Pengakuan Korban Selamat Gempa dan Tsunami asal Sumenep

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/