SUMENEP – Awalnya banyak yang pesimistis aksi galang dana untuk Palestina akan disambut baik masyarakat Sumenep. Tetapi, setelah berjalan setengah bulan, banyak relawan bermunculan. Mulai dari siswa, mahasiswa, hingga suporter klub sepak bola.
Mereka menggelar penggalangan dana secara serentak. Pada Jumat sore (2/3), relawan dari PMR Smansa dan PIK R Smansa turun jalan. Puluhan siswa dari sekolah tersebut bergabung dengan relawan dari Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI). Mereka menggelar penggalangan dana sekitar dua jam.
Untuk memaksimalkan penggalangan, tim dibagi menjadi tiga kelompok. Yakni, di perempatan Jalan Trunojoyo, perempatan Jalan Pahlawan, dan perempatan Jalan Wahid Hasyim. ”Alhamdulillah setelah dihitung, penggalangan dana yang digelar Jumat sore menghasilkan Rp 9.280.500,” kata Ketua BSMI Sumenep Naryo.
Sabtu (3/3), aksi penggalangan digelar oleh beberapa kelompok relawan. Seperti yang dilakukan aktivis HMI Komisariat Paramadina Unija. Mereka menggelar aksi selama dua tahap, yakni pagi dan sore.
”Kami membagi dua kelompok, pagi dan sore. Setiap kelompok terdiri dari 20 orang,” kata Ketua HMI Komisariat Paramadina Unija Muhammad Kurnia Akbar. ”Ini sebagai bentuk kepedulian kami kepada masyarakat muslim yang ada di Palestina,” tambahnya.
Aksi penggalangan dana juga dilakukan aktivis Mahasiswa Sumekar Raya (Mahasurya). Ketua Mahasurya Bisri menyebutkan, selama kurang lebih dua jam, pihaknya bisa mengumpulkan donasi lebih dari Rp 2 juta. ”Kami akan terus menggalang dana hingga 17 Maret nanti,” katanya.
Para suporter klub bola yang tergabung dalam Peccot Mania juga kembali turun jalan kemarin. Dalam hitungan jam, mereka bisa mengumpulkan donasi Rp 1,7 juta lebih. Sedangkan di sore hari, giliran Persatuan Artis Musik Dangdut Sumenep (Pamdas) yang menggelar penggalangan dana untuk Palestina.