SUMENEP – Puncak arus mudik di Pelabuhan Kalianget, Sumenep, terjadi kemarin (2/6). Cekcok calon penumpang dengan petugas pelabuhan mewarnai keberangkatan KMP Dharma Bahari Sumekar (DBS) III. Kapal milik Pemkab Sumenep ini terpaksa mengangkut penumpang melebihi kapasitas.
Calon penumpang kapal menunggu di sekitar pelabuhan sejak pagi. Keberangkatan mudik kemarin dilayani dua kapal. Kapal Motor Penumpang (KMP) DBS III dan KM Sabuk Nusantara 46 Perintis. Kedua armada tersebut sama-sama melayani pelayaran Kalianget–Kangean–Sapeken.
Hingga sekitar pukul 07.30 KMP DBS III belum diberangkatkan. Sebab, calon penumpang yang sudah mengantongi tiket belum sepenuhnya naik ke kapal. Penumpukan pemudik masih terus terjadi di luar pagar pintu masuk pelabuhan. Pemudik yang datang tidak sepenuhnya memiliki tiket.
Cekcok antara calon penumpang dengan petugas keamanan sempat terjadi. Sebab, penumpang yang tidak memiliki tiket memaksa masuk dengan alasan sudah dari semalam menunggu di pelabuhan. Selain itu, pemudik yang tidak memiliki tiket mudik gratis juga mengaku tidak kebagian pada saat pendaftaran yang dibuka sehari sebelumnya.
Dikarenakan banyaknya pemudik yang tidak mengantongi tiket, operator kapal kembali membuka pendaftaran dadakan di loket. Setelah mendapat tiket, calon penumpang dipersilakan naik ke kapal.
Kabid Angkutan dan Pengujian Sarana Dishub Sumenep Moh. Thayyib menyampaikan, calon penumpang KMP DBS III yang memiliki tiket mudik gratis sekitar 660 orang. Namun ditambah sekitar 80 tiket untuk calon penumpang yang membeludak di pintu masuk pelabuhan.
Lonjakan pemudik karena banyak yang ingin menikmati layanan mudik gratis. Akibatnya, KMP DBS III mengangkut penumpang melebihi kapasitas. Total penumpang yang terdata 740 orang. Sementara kapasitas kapal hanya 450 orang.
Thayyib menjelaskan, setiap kapal angkutan Lebaran kali ini mendapat dispensasi dari pemerintah. Kapal diperbolehkan mengangkut 40 persen melebihi kapasitas. Dengan syarat, harus tersedia peralatan keselamatan.
Overkapasitas KMP DBS III sudah dipertimbangkan. Kapal sengaja tidak mengangkut kendaraan. Dek yang biasa digunakan untuk kendaraan juga dijadikan tempat penumpang. ”Diprioritaskan untuk mengangkut penumpang,” kata Thayyib usai memantau pemberangkatan mudik gratis di Pelabuhan Kalianget.
Wakil Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengungkapkan, sebelumnya pemudik banyak menumpuk di pelabuhan karena keterbatasan armada. KMP DBS III bisa mengurai lonjakan pemudik. ”DBS III mulai beroperasi sejak 3 bulan lalu untuk menjawab kebutuhan masyarakat kepulauan,” katanya setelah melepas keberangkatan KMP DBS III di Pelabuhan Kalianget.
Menurutnya, lonjakan penumpang tidak begitu signifikan dibandingkan tahun lalu. Sebab tahun ini banyak kapal yang melayani penyeberangan ke sejumlah pulau. ”Dengan mudik gratis ini diharapkan masyarakat bisa merasa terlayani dan bisa mudik dengan selamat sampai tujuan,” imbuhnya.
Setelah KMP DBS III berangkat, KM Sabuk Nusantara 46 bersandar di Pelabuhan Kalianget. Tidak begitu banyak penumpang yang ikut kapal tersebut. Aktivitas di pelabuhan tidak seramai pada saat keberangkatan KMP DBS III. KM Sabuk Nusantara berlayar dari Pelabuhan Kalianget menuju Pulau Kangean sekitar pukul 13.50.