SUMENEP – Disparbudpora Sumenep menggelar Sosialisasi Museum Keraton Sumenep dan Seminar Museum. Kegiatan yang dibiayai dari dana alokasi khusus (DAK) nonfisik BOP museum bidang kebudayaan itu berlangsung sukses.
Kabid Kebudayaan Disparbudpora Sumenep Robi Firmansyah Wijaya, S.E., M.M. mengatakan, pengenalan terhadap sejarah terus dilakukan kepada para generasi muda. Khususnya pelajar yang duduk di tingkat SD, SMP, dan SMA.
Tujuannya, supaya kecintaan dan pengetahuan terhadap sejarah dan Museum Keraton Sumenep semakin tumbuh. Kegiatan yang dilaksanakan kali pertama adalah seminar museum.
Pesertanya melibatkan berbagai kalangan masyarakat. Termasuk, pelajar serta para pelaku seni dan budaya di Kota Keris. Seminar kebudayaan tersebut juga dalam rangka mewujudkan amanah UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Kebudayaan.
Pemkab berkewajiban memelihara, menjaga, dan melestarikan seni dan budaya lokal yang dimiliki. Pelestarian itu dilakukan dalam bentuk pengenalan seni dan budaya lokal melalui seminar. ”Target kami, seluruh warga Sumenep, khususnya generasi muda punya rasa memiliki,” paparnya.
Selain seminar, disporabudpar juga menggelar sosialisasi ke sejumlah sekolah tentang Museum Keraton Sumenep. Ada tiga sekolah yang dijadikan tempat sosialisasi. Yakni, SDN Nambakor 2, MA Mambaul Hikmah Banasare, dan SMP Plus Miftahul Ulum Tarate.
”Sekolah jadi target kami karena kami ingin mengenalkan sejarah dan museum kepada pelajar sejak dini supaya kecintaannya terus tumbuh,” terangnya.
Dia terus mendorong lembaga pendidikan mengagendakan kunjungan secara rutin ke Museum Keraton Sumenep. Kegiatan tersebut merupakan langkah konkret dalam rangka mengedukasi dan memberikan pelajaran secara nyata tentang benda-benda bersejarah kepada anak didiknya.
”Bagi saya, seorang pemimpin penting mengetahui sejarah. Sebab, itu salah satu modal untuk memajukan wilayah yang dipimpinnya,” pungkasnya. (rus/pen/par)