20.8 C
Madura
Friday, June 2, 2023

Pemprov, Pemkab, dan PLN Bakal Terangi Kepulauan

SUMENEP – Kondisi geografis Kabupaten Sumenep yang terdiri atas ratusan pulau butuh penanganan khusus. Termasuk dalam pemerataan kelistrikan. Dari 48 pulau berpenghuni, 22 di antaranya belum menikmati layanan listrik perusahaan listrik negara (PLN).

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Sumenep A. Busyro Karim berjanji tahun depan masalah listrik di kepulauan akan dituntaskan. Khofifah mengatakan, sesuai rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) pemerintah pusat menargetkan masalah listrik akan dituntaskan hingga 2020. Sementara RPJMD Jawa timur menargetkan bakal dituntaskan pada 2022.

Hal itu untuk mempercepat penerangan dan pemerataan listrik di Jawa Timur. ”Kita ingin melakukan percepatan. Kalau basis rumah tangga kita sebetulnya berharap pada 2021 bisa semua selesai,” ucapnya ketika berkunjung ke Pulau Kangean Sabtu (30/11).

Mantan Menteri Sosial (Mensos) itu mengutarakan, pihaknya memberikan prioritas khusus untuk penerangan di Kota Keris. Terlebih, ujung timur Pulau Garam tersebut atas 126 pulau. Sebanyak 48 berpenghuni, 22 di antaranya belum diterangi listrik PLN. ”Untuk kepulauan, terutama Sumenep, insyaallah 2020 selesai,” kata Khofifah.

Baca Juga :  Meninggal saat Hendak Salat, TKI Asal Sumenep Tiba Siang Ini

Pihaknya berharap, melalui percepatan pemerataan listrik itu dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan sektor maritim. Khususnya di bidang perikanan. Sebab, potensi tersebut sangat sulit dikembangkan karena membutuhkan penunjang seperti es yang dapat dikelola melalui pendingin yang membutuhkan aliran listrik.

”Di daerah-daerah kepulauan, khususnya di Sumenep itu produksinya macam-macam. Hasil lautnya juga luar biasa,” imbuhnya.

Khofifah mengaku sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perikanan dan Kelautan (KPP) mengenai bantuan pendingin. Koordinasi juga dilakukan dengan PT PLN (Persero) agar menyiapkan aliran listrik yang memadai. Agar ikan hasil tangkapan nelayan bisa diekspor ke luar daerah dan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. ”APBD Sumenep dan provinsi nanti bisa menyiapkan tambahan infrastrukturnya,” imbuhnya.

Bupati Sumenep A. Busyro Karim membenarkan Pemprov Jatim sudah membangun sinergitas dengan Pemkab Sumenep dan PLN untuk penuntasan listrik di kepulauan. Pihaknya berharap 22 pulau yang belum teraliri listrik secara merata akan dituntaskan 2020.

”Kalau kesepakatan dan komitmen kami, antara pemkab, provinsi dan PLN, 2020  akhir akan selesai untuk kepulauan. Kan sekarang tinggal 22 pulau dari data kami yang belum teraliri listrik,”  ungkap mantan ketua DPRD dua periode itu.

Baca Juga :  Realisasi APBD Rendah

Menurut Busryo, percepatan pemerataan aliran listrik akan mempercepat roda perekonomian masyarakat. Sebab, banyak pelaku ekonomi kreatif yang membutuhkan listrik mumpuni untuk memproduksi barang olahan. ”Kalau dulu kerajinan yang dijual mentahnya. Sekarang sudah barang jadi. Khususnya yang di Kepulauan Raas,” ungkap pria berkacamata tersebut.

Direktur PT PLN Regional Bisnis Jawa Bagian Timur Bali dan Nusa Tenggara Supangkat Iwan Santoso mengatakan, pihaknya menargetkan soal listrik akan dituntaskan 2020. Termasuk 22 pulau di Sumenep. ”Penganggaran sudah, tinggal nanti pengadaannya. Proses pengadaan tidak akan lama karena sudah dibikin paket-paket. Kabelnya juga di lokal. Hanya komponen-komponennya yang impor,” ujarnya.

Pihaknya berharap rencana percepatan itu mendapat dukungan semua pihak, khususnya masyarakat. Dengan begitu, proses percepatan tersebut berjalan lancar. ”Perawatannya harus menjadi perhatian bersama, khususnya masyarakat agar lebih merasa memiliki,” ajaknya. (jup)

SUMENEP – Kondisi geografis Kabupaten Sumenep yang terdiri atas ratusan pulau butuh penanganan khusus. Termasuk dalam pemerataan kelistrikan. Dari 48 pulau berpenghuni, 22 di antaranya belum menikmati layanan listrik perusahaan listrik negara (PLN).

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Sumenep A. Busyro Karim berjanji tahun depan masalah listrik di kepulauan akan dituntaskan. Khofifah mengatakan, sesuai rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) pemerintah pusat menargetkan masalah listrik akan dituntaskan hingga 2020. Sementara RPJMD Jawa timur menargetkan bakal dituntaskan pada 2022.

Hal itu untuk mempercepat penerangan dan pemerataan listrik di Jawa Timur. ”Kita ingin melakukan percepatan. Kalau basis rumah tangga kita sebetulnya berharap pada 2021 bisa semua selesai,” ucapnya ketika berkunjung ke Pulau Kangean Sabtu (30/11).


Mantan Menteri Sosial (Mensos) itu mengutarakan, pihaknya memberikan prioritas khusus untuk penerangan di Kota Keris. Terlebih, ujung timur Pulau Garam tersebut atas 126 pulau. Sebanyak 48 berpenghuni, 22 di antaranya belum diterangi listrik PLN. ”Untuk kepulauan, terutama Sumenep, insyaallah 2020 selesai,” kata Khofifah.

Baca Juga :  Banyak Kelompok Nelayan Tak Dapat Bantuan

Pihaknya berharap, melalui percepatan pemerataan listrik itu dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan sektor maritim. Khususnya di bidang perikanan. Sebab, potensi tersebut sangat sulit dikembangkan karena membutuhkan penunjang seperti es yang dapat dikelola melalui pendingin yang membutuhkan aliran listrik.

”Di daerah-daerah kepulauan, khususnya di Sumenep itu produksinya macam-macam. Hasil lautnya juga luar biasa,” imbuhnya.

Khofifah mengaku sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perikanan dan Kelautan (KPP) mengenai bantuan pendingin. Koordinasi juga dilakukan dengan PT PLN (Persero) agar menyiapkan aliran listrik yang memadai. Agar ikan hasil tangkapan nelayan bisa diekspor ke luar daerah dan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. ”APBD Sumenep dan provinsi nanti bisa menyiapkan tambahan infrastrukturnya,” imbuhnya.

- Advertisement -

Bupati Sumenep A. Busyro Karim membenarkan Pemprov Jatim sudah membangun sinergitas dengan Pemkab Sumenep dan PLN untuk penuntasan listrik di kepulauan. Pihaknya berharap 22 pulau yang belum teraliri listrik secara merata akan dituntaskan 2020.

”Kalau kesepakatan dan komitmen kami, antara pemkab, provinsi dan PLN, 2020  akhir akan selesai untuk kepulauan. Kan sekarang tinggal 22 pulau dari data kami yang belum teraliri listrik,”  ungkap mantan ketua DPRD dua periode itu.

Baca Juga :  Janji Lelang Aset Meleset Pemkab Kesulitan Kumpulkan Kendaraan

Menurut Busryo, percepatan pemerataan aliran listrik akan mempercepat roda perekonomian masyarakat. Sebab, banyak pelaku ekonomi kreatif yang membutuhkan listrik mumpuni untuk memproduksi barang olahan. ”Kalau dulu kerajinan yang dijual mentahnya. Sekarang sudah barang jadi. Khususnya yang di Kepulauan Raas,” ungkap pria berkacamata tersebut.

Direktur PT PLN Regional Bisnis Jawa Bagian Timur Bali dan Nusa Tenggara Supangkat Iwan Santoso mengatakan, pihaknya menargetkan soal listrik akan dituntaskan 2020. Termasuk 22 pulau di Sumenep. ”Penganggaran sudah, tinggal nanti pengadaannya. Proses pengadaan tidak akan lama karena sudah dibikin paket-paket. Kabelnya juga di lokal. Hanya komponen-komponennya yang impor,” ujarnya.

Pihaknya berharap rencana percepatan itu mendapat dukungan semua pihak, khususnya masyarakat. Dengan begitu, proses percepatan tersebut berjalan lancar. ”Perawatannya harus menjadi perhatian bersama, khususnya masyarakat agar lebih merasa memiliki,” ajaknya. (jup)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/