SUMENEP, Jawa Pos Radar Madura – Pemerintah pusat tengah menggelontorkan bantuan dana sebesar Rp 2,4 triliun. Anggaran itu diperuntukkan lapangan kerja di sektor pariwisata. Sayangnya, Kabupaten Sumenep tak kebagian jatah dana hibah tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Disparbudpora Sumenep Imam Bukhori mengutarakan, sektor wisata benar-benar mengalami dampak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Kunjungan wisatawan turun drastis. Bahkan, selama sebulan sudah tidak ada aktivitas.
Kondisi tersebut menjadi perhatian pemerintah pusat. Akan ada bantuan dana hibah. Tetapi, hingga sekarang pihaknya belum menerima petunjuk lebih lanjut. ”Soal bantuan dari pihak kementerian, belum ada informasi,” ungkap Imam kemarin (1/8).
Menurut dia, jika bantuan hibah sebesar Rp 2,4 triliun diperuntukkan sektor pariwisata, semestinya Sumenep masuk kategori penerima. Sebab, dari empat kabupaten di Madura, paling banyak objek wisata Sumenep. ”Kami menunggu saja. Semisal ada, pasti kami salurkan,” ujarnya.
Selama ini, bantuan dari pemerintah pusat untuk keberlangsungan sektor wisata belum ada. Terutama yang melalui disparbudpora.
Tahun ini rencananya ada bantuan sosial (bansos) berupa bantuan langsung tunai (BLT) pemkab. Sasaran penerima salah satunya kepada pengelola wisata. Tetapi, dinas yang diberi amanah menyalurkan adalah dinas sosial (dinsos). ”Bisa saja pengelola wisata atau pelaku seni dapat bantuan itu. Tapi, untuk dari kami belum,” tuturnya.
Di disparbudpora, lanjut Imam, banyak program kegiatan yang terhambat karena PPKM darurat. Padahal, selama ini sektor wisata mendatangkan pendapatan asli daerah (PAD) seperti keberadaan Pantai Lombang dan Slopeng.
Akibat kebijakan tersebut, dua objek wisata pelat merah itu terpaksa tutup sementara. Ketika ditutup, otomatis tidak bisa memaksimalkan pemasukan dari sektor wisata. ”Kami juga kena dampak, tapi gimana lagi wong ini untuk memutus penyebaran virus korona,” katanya.
Jika pemerintah pusat tengah mengalokasikan dana untuk keselamatan lapangan kerja di sektor pariwisata, Sumenep bisa lebih diperhatikan. ”Karena lagi-lagi objek wisata di Sumenep cukup banyak,” pintanya.