20.7 C
Madura
Tuesday, May 30, 2023

Burung Cinta Turun Harga

SUMENEP – Masa keemasan burung cinta (lovebird) mulai pudar. Kini harga unggas ini kini terjun bebas. Salah satu faktornya, jumlah penangkar meningkat.

Saat burung ini booming, harganya bisa mencapai puluhan juta per ekor. Bergantung jenis keunikan. Selain kicauan suara yang menjadi ciri khas, ada karakteristik lain yang menentukan harga. ”Harganya anjlok,” terang seorang penangkar lovebird di Sumenep Yanto.

Ketika burung itu masih jaya, warga Desa Pamolokan, Kecamatan Kota, itu beternak dengan modal Rp 3 miliar. Dia tidak menyangka harga akan merosot hingga mengalami banyak kerugian. ”Kerugian mencapai Rp 1,2 miliar,” terangnya saat berada di kios Pasar Burung Pamolokan kemarin (1/6).

Baca Juga :  UNBK di Kepulauan Terkendala Jaringan

Lebih lanjut, dia mengungkapkan, banyak penangkar yang tidak balik modal. Bahkan, kini dia harus melunasi utang yang dibuat modal. Sebelumnya harga masih berkisar Rp 500 ribu hingga Rp 20 juta. ”(sekarang) per ekor Rp 10 ribu,” ujarnya.

Rifa’i, peternak lain di Desa/Kecamatan Bluto, mengatakan, salah satu faktor pemicu merosotnya harga lovebird, jumlah peternak meningkat. Sementara pembeli berkurang. Merosotnya haraga sangat berimbas pada peternak. Para penangkar harus berinovasi seperti kawin silang agar bulu burung yang dihasilkan lebih unik. (mi)

SUMENEP – Masa keemasan burung cinta (lovebird) mulai pudar. Kini harga unggas ini kini terjun bebas. Salah satu faktornya, jumlah penangkar meningkat.

Saat burung ini booming, harganya bisa mencapai puluhan juta per ekor. Bergantung jenis keunikan. Selain kicauan suara yang menjadi ciri khas, ada karakteristik lain yang menentukan harga. ”Harganya anjlok,” terang seorang penangkar lovebird di Sumenep Yanto.

Ketika burung itu masih jaya, warga Desa Pamolokan, Kecamatan Kota, itu beternak dengan modal Rp 3 miliar. Dia tidak menyangka harga akan merosot hingga mengalami banyak kerugian. ”Kerugian mencapai Rp 1,2 miliar,” terangnya saat berada di kios Pasar Burung Pamolokan kemarin (1/6).


Baca Juga :  Lebeng Timur Angkat Anggur dan Durian

Lebih lanjut, dia mengungkapkan, banyak penangkar yang tidak balik modal. Bahkan, kini dia harus melunasi utang yang dibuat modal. Sebelumnya harga masih berkisar Rp 500 ribu hingga Rp 20 juta. ”(sekarang) per ekor Rp 10 ribu,” ujarnya.

Rifa’i, peternak lain di Desa/Kecamatan Bluto, mengatakan, salah satu faktor pemicu merosotnya harga lovebird, jumlah peternak meningkat. Sementara pembeli berkurang. Merosotnya haraga sangat berimbas pada peternak. Para penangkar harus berinovasi seperti kawin silang agar bulu burung yang dihasilkan lebih unik. (mi)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/