SUMENEP – Aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Kalianget, Sumenep, tidak pernah sepi setiap hari. Kapal tongkang yang melayani penyeberangan Kalianget-Talango selalu penuh penumpang dan kendaraan.
Ramdani, 29, pemudik asal Desa Palasa, Kecamatan Talango, sering menggunakan jasa perahu. Terlebih jika ingin segera sampai ke tujuan. ”Bisa lebih cepat berangkatnya daripada tongkang. Tapi kalau tidak buru-buru, saya biasanya ikut kapal tongkang,” kata pemuda yang baru pulang dari Jakarta itu kemarin (1/6).
Tarif tongkang hanya Rp 4 ribu. Sementara tarif perahu Rp 5 ribu bagi kendaraan roda dua. ”Kalau sudah Lebaran seperti sekarang tambah banyak yang pakai perahu karena banyak orang mudik,” ujarnya.
Kabid Angkutan dan Pengujian Sarana Dishub Sumenep Mohammad Thayyib menyampaikan, perahu membantu mengurai jumlah penumpang yang membeludak pada masa mudik Lebaran. Soal standar keamanan dan keselamatan penumpang bukan kewenangan dishub, melainkan pihak syahbandar.
Puncak pemudik dimulai sejak kemarin (1/6) hingga hari ini (2/6). Peningkatan pemudik jalur darat dan laut diperkirakan mencapai 50 persen. Dibandingkan 2018, terjadi peningkatan pemudik hingga 10 persen. ”Besok (hari ini) kemungkinan peningkatan jumlah penumpang akan terjadi untuk jalur laut,” paparnya.
Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kalianget Supriyanto tidak bisa memberikan keterangan. Dia mengaku masih ikut mendampingi kunjungan Kemenhub. ”Saya masih ada tamu dari kementerian,” ucapnya.
Kepadatan arus lalu lintas juga terlihat di sepanjang Jalan KH Wahid Hasyim, Sampang. Kasi Lalu Lintas Angkutan Jalan Dishub Sampang Khotibul Umam memprediksi arus lalin akan semakin padat, utamanya pada H-3 hingga H-1 Lebaran. ”Jalan itu merupakan arah ke Pasar Srimangunan,” ujarnya.
Dishub sudah memetakan jalan alternatif untuk dilalui pemudik. Pertama pengendara dari Jalan Jaksa Agung Suprapto belok kanan menuju Jalan Jamaluddin menuju Jalan Kramat. Kemudian ke Jalan Rajawali II menuju Jalan Syamsul Arifin.
Kedua, pengendara bisa melalui jalan menuju Kecamatan Pangarengan. Di pertigaan Torjun belok kanan menuju Jalan Pangarengan. ”Tapi jalur ke Pangarengan itu jauh, sekitar 19–20 kilometer. Kalau melewati jalan di perkotaan sekitar 7 kilometer,” tukasnya. (bil)