SUMENEP, Jawa Pos Radar Madura – Hari pertama Bupati Sumenep Achmad Fauzi masuk kantor langsung berhadapan dengan mahasiswa kemarin (1/3). Aktivis yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Sumenep (AMS) itu mendatangi kantor bupati. Mereka menuntut pemerintah menolak rencana penambangan fosfat di Bumi Sumekar.
Koordinator aksi AMS Abd. Basith menyampaikan, kedatangannya dalam rangka meminta sikap tegas bupati untuk menolak rencana pertambangan fosfat. Pihaknya menilai penambangan itu akan merugikan masyarakat.
Menurut dia, penambangan tersebut membutuhkan lahan yang tidak sedikit sehingga bisa menimbulkan alih fungsi lahan pertanian secara masal. Padahal, mayoritas warga Sumenep bertani untuk menyambung hidup. Berdasar kajian, AMS berkesimpulan penambangan tersebut akan berdampak kurang baik.
Meski demikian, pihaknya bukan lantas tidak berkenan ada investasi masuk Sumenep. Namun, lebih diutamakan investasi dalam bentuk lain. ”Upaya penolakan ini mungkin juga sudah banyak disuarakan masyarakat selain kami,” jelasnya.
Bupati yang baru dilantik Jumat (26/2) itu belum bisa mengabulkan tuntuntan mahasiswa. Beberapa alasan yang muaranya tidak bersedia menandatangani pakta integritas. ”Ini adalah salah satu langkah mahasiswa untuk mengucapkan selamat bekerja kepada bupati di hari pertama dia bekerja,” jelasnya.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengapresiasi langkah mahasiswa yang telah menyuarakan kepentingan masyarakat. Hal itu merupakan sesuatu yang biasa terjadi di neraga demokrasi. Pihaknya akan terus menerima aspirasi masyarakat.
Fauzi mengaku baru kali pertama kali masuk kerja. Karena itu, perlu melakukan perundingan untuk mengabulkan tuntutan mahasiswa. Sementara, pihaknya meminta mahasiswa mengirimkan surat dengan menjelaskan hasil kajian dan data yang ditemukan.
Dengan begitu, tidak terkesan sebagai wacana tanpa dasar. Data itulah yang akan dipelajari untuk mengambil keputusan. ”Saya minta mereka berkirim surat resmi kepada kami beserta kajian-kajian yang dilakukan selama ini,” jelas Fauzi. (jun)
SUMENEP, Jawa Pos Radar Madura – Hari pertama Bupati Sumenep Achmad Fauzi masuk kantor langsung berhadapan dengan mahasiswa kemarin (1/3). Aktivis yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Sumenep (AMS) itu mendatangi kantor bupati. Mereka menuntut pemerintah menolak rencana penambangan fosfat di Bumi Sumekar.
Koordinator aksi AMS Abd. Basith menyampaikan, kedatangannya dalam rangka meminta sikap tegas bupati untuk menolak rencana pertambangan fosfat. Pihaknya menilai penambangan itu akan merugikan masyarakat.
Menurut dia, penambangan tersebut membutuhkan lahan yang tidak sedikit sehingga bisa menimbulkan alih fungsi lahan pertanian secara masal. Padahal, mayoritas warga Sumenep bertani untuk menyambung hidup. Berdasar kajian, AMS berkesimpulan penambangan tersebut akan berdampak kurang baik.
Meski demikian, pihaknya bukan lantas tidak berkenan ada investasi masuk Sumenep. Namun, lebih diutamakan investasi dalam bentuk lain. ”Upaya penolakan ini mungkin juga sudah banyak disuarakan masyarakat selain kami,” jelasnya.
Bupati yang baru dilantik Jumat (26/2) itu belum bisa mengabulkan tuntuntan mahasiswa. Beberapa alasan yang muaranya tidak bersedia menandatangani pakta integritas. ”Ini adalah salah satu langkah mahasiswa untuk mengucapkan selamat bekerja kepada bupati di hari pertama dia bekerja,” jelasnya.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengapresiasi langkah mahasiswa yang telah menyuarakan kepentingan masyarakat. Hal itu merupakan sesuatu yang biasa terjadi di neraga demokrasi. Pihaknya akan terus menerima aspirasi masyarakat.
Fauzi mengaku baru kali pertama kali masuk kerja. Karena itu, perlu melakukan perundingan untuk mengabulkan tuntutan mahasiswa. Sementara, pihaknya meminta mahasiswa mengirimkan surat dengan menjelaskan hasil kajian dan data yang ditemukan.
- Advertisement -
Dengan begitu, tidak terkesan sebagai wacana tanpa dasar. Data itulah yang akan dipelajari untuk mengambil keputusan. ”Saya minta mereka berkirim surat resmi kepada kami beserta kajian-kajian yang dilakukan selama ini,” jelas Fauzi. (jun)