SUMENEP – Pembangunan penerangan jalan umum (PJU) di Jalan Raya Sumenep–Pamekasan yang menelan dana miliaran rupiah belum dirasakan secara maksimal oleh warga. Sebab, hingga saat ini lampu-lampu tersebut sering padam.
Ada beberapa lokasi yang sering padam. Yakni, di area tambak garam, Desa Nambakor, Kecamatan Saronggi, hingga dekat kantor Kecamatan Saronggi. Kemudian, di wilayah Kecamatan Bluto.
Pantauan RadarMadura.id, pada Kamis malam (28/2), PJU di area tambak garam Desa Nambakor mati. Tak pelak, jalan raya menjadi gelap gulita. Terlebih di area tersebut terdapat pepohonan yang membuat area sekitar semakin gelap.
Warga Kecamatan Saronggi Nawawi mengeluhkan sering padamnya PJU. Dia heran mengapa petugas kurang sigap menangani keadaan itu. Padahal, pengadaan PJU, menurut dia, untuk membangun pengendara agar selamat di jalan raya.
”Kami harap pemkab, khususnya dinas terkait, memperhatikan kondisi PJU. Setidaknya setiap malam ada yang memantau agar tidak ada yang mati,” katanya.
Rupanya sering matinya PJU juga diketahui oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sumenep Sustono. Dirinya sering mendapatkan laporan tentang hal tersebut. Ketika ada PJU mati, pihaknya langsung memerintahkan petugas untuk mengecek di lapangan.
Secara umum, jelas Sustono, ada dua faktor mengapa PJU mati. Pertama, kabel putus akibat tertimpa pohon. Kedua, sering ada tangan usil yang mematikan sakelar lampu.
”Kadang memang ada yang mematikan sakelarnya. Makanya tidak menyala,” jelas Sustono.
Pihaknya memastikan bahwa kondisi lampu baik-baik saja. Kalaupun ada yang mati karena bola lampunya yang rusak, bisa langsung diganti. Sebab, saat ini PJU Jalan Raya Sumenep–Pamekasan masih dalam masa pemeliharaan.
”Jadi, kalau ditemukan ada yang mati karena rusak, itu langsung diganti. Karena itu, masih dalam masa pemeliharaan,” tukasnya.