28 C
Madura
Monday, May 29, 2023

Bupati Sumenep Pimpin Salat Gerhana Bulan

SUMENEP – Bupati Sumenep KH. A. Busyro Karim mengajak masyarakat melaksanakan salat Gerhana Bulan. Satu-satunya bupati kiai di Madura saat ini tersebut menjadi imam pelaksanaan salat Gerhana yang diikuti jamaah di Masjid Jamik Rabu malam (31/1).

Pantauan Jawa Pos Radar Madura, bupati Sumenep mengisi khotbah di depan ratusan orang yang ikut melaksanakan salat Gerhana Bulan. Sejumlah pejabat pemkab juga terlihat. Mulai jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) hingga anggota musyawarah pimpinan kecamatan (muspika).

Bupati Sumenep KH. A. Busyro Karim mengaku sengaja mengajak masyarakat untuk salat Gerhana bersama. Menurut dia, disunahkan oleh Rasulullah pada gerhana bulan atau gerhana matahari untuk melaksanakan salat Gerhana. Dengan demikian, dia mengajak masyarakat untuk salat Gerhana bersama-sama.

Baca Juga :  Tingkatkan Sinergisitas, JPRM Silaturahmi ke Bupati Fauzi

”Ini gerhana memang bagian dari tanda-tanda kebesaran Allah. Kita menyadari kebesaran Allah dan kita wajib bersujud,” ucapnya.

Menurut Busyro, manusia sangat kecil dibandingkan dengan kebesaran Allah. Dengan begitu, diperintahkan untuk salat. Dia berharap masyarakat tumaknina dalam menjalankan salat Gerhana Bulan.

Bupati mengapresiasi keikutsertaan masyarakat dalam salat Gerhana. Sebab, ratusan orang memenuhi masjid. Itu lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya. Pihaknya mengaku, hal tersebut dampak dari kesadaran masyarakat akan pentingnya melaksanakan sunah rosul.

”Dengan ini, menandakan meningkatkan kesadaran secara kolektif. Untuk selalu melaksanakan sunah rosul. Di mana kita disunahkan agar berkhotbah dan salat Gerhana. Saat terjadi gerhana bulan atau matahari,” ucapnya.

Bupati menjelaskan, adanya gerhana bulan tersebut merupakan bagian dari ayatun min ayatillah. Gerhana merupakan bagian dari tanda-tanda kebesaran Allah. Bahwa Allah yang mengatur alam semesta. Dengan demikian, manusia melaksanakan salat Gerhana sebagai bentuk kesadaran terhadap kebesaran Allah.

Baca Juga :  Tata Kelola Keuangan Bagus, Pemkab Boyong Dua Penghargaan dari BPKP

Pemkab Sumenep, tegas dia, selalu mengajak masyarakat melaksanakan kegiatan positif. Salah satunya, salat Gerhana. Dengan begitu, masyarakat Sumenep terus menjaga budaya Islam dan kewajiban sebagai umat muslim. 

SUMENEP – Bupati Sumenep KH. A. Busyro Karim mengajak masyarakat melaksanakan salat Gerhana Bulan. Satu-satunya bupati kiai di Madura saat ini tersebut menjadi imam pelaksanaan salat Gerhana yang diikuti jamaah di Masjid Jamik Rabu malam (31/1).

Pantauan Jawa Pos Radar Madura, bupati Sumenep mengisi khotbah di depan ratusan orang yang ikut melaksanakan salat Gerhana Bulan. Sejumlah pejabat pemkab juga terlihat. Mulai jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) hingga anggota musyawarah pimpinan kecamatan (muspika).

Bupati Sumenep KH. A. Busyro Karim mengaku sengaja mengajak masyarakat untuk salat Gerhana bersama. Menurut dia, disunahkan oleh Rasulullah pada gerhana bulan atau gerhana matahari untuk melaksanakan salat Gerhana. Dengan demikian, dia mengajak masyarakat untuk salat Gerhana bersama-sama.


Baca Juga :  Tata Kelola Keuangan Bagus, Pemkab Boyong Dua Penghargaan dari BPKP

”Ini gerhana memang bagian dari tanda-tanda kebesaran Allah. Kita menyadari kebesaran Allah dan kita wajib bersujud,” ucapnya.

Menurut Busyro, manusia sangat kecil dibandingkan dengan kebesaran Allah. Dengan begitu, diperintahkan untuk salat. Dia berharap masyarakat tumaknina dalam menjalankan salat Gerhana Bulan.

Bupati mengapresiasi keikutsertaan masyarakat dalam salat Gerhana. Sebab, ratusan orang memenuhi masjid. Itu lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya. Pihaknya mengaku, hal tersebut dampak dari kesadaran masyarakat akan pentingnya melaksanakan sunah rosul.

”Dengan ini, menandakan meningkatkan kesadaran secara kolektif. Untuk selalu melaksanakan sunah rosul. Di mana kita disunahkan agar berkhotbah dan salat Gerhana. Saat terjadi gerhana bulan atau matahari,” ucapnya.

- Advertisement -

Bupati menjelaskan, adanya gerhana bulan tersebut merupakan bagian dari ayatun min ayatillah. Gerhana merupakan bagian dari tanda-tanda kebesaran Allah. Bahwa Allah yang mengatur alam semesta. Dengan demikian, manusia melaksanakan salat Gerhana sebagai bentuk kesadaran terhadap kebesaran Allah.

Baca Juga :  Mahasiswa Minta Benahi Transportasi Laut

Pemkab Sumenep, tegas dia, selalu mengajak masyarakat melaksanakan kegiatan positif. Salah satunya, salat Gerhana. Dengan begitu, masyarakat Sumenep terus menjaga budaya Islam dan kewajiban sebagai umat muslim. 

Artikel Terkait

Most Read

Insentif Honorer K-2 Naik

Stok Oksigen Menipis

Artikel Terbaru

/