SUMENEP – Relawan Gusdurian Peduli Sumenep aktif melakukan tindakan kemanusiaan. Terutama, dalam kegiatan penanganan dan pencegahan coronavirus disease 2019 (Covid-19). Dari penyemprotan desinfektan hingga menyalurkan bantuan sembako dan alat pelindung diri (APD).
Pada Jumat (1/5), relawan Gusdurian mengagendakan penyemprotan cairan disinfektan di Desa Kalianget Timur, Kecamatan Kalianget. Salah satu wilayah zona merah di Sumenep, tempat tinggal pasien 05 Covid-19. Namun, relawan merasa mendapat respons kurang baik dari pemerintah desa setampat.
Koordinator Gusdurian Peduli Sumenep Faiqul Khair menyesalkan sikap Kepala Desa (Kades) Kalinget Timur yang menolak relawan Gusdurian Peduli Sumenep. Faiqul mengungkapkan, Kades Kalianget Timur Purnanto menolak kedatangan relawan.
Desanya merasa tidak butuh tenaga relawan. Sebab, sudah melakukan penyemprotan disinfektan di 500 titik. Karena itu, Gusdurian Peduli Sumenep menarik semua relawan beserta bantuan yang sudah disiapkan untuk masyarakat. ”Menyayangkan sikap Kades Kalianget Timur Purnanto,” kata Faiq dalam keterangan tertulis nomor 08/SP/JGP/V/2020.
Sementara itu, Kades Kalianget Timur Purnanto membantah tudingan tersebut. Pihaknya justru mengucapkan terima kasih kepada relawan Gusdurian Peduli Sumenep yang telah membantu pencegahan Covid-19. Bahkan, relawan sudah melaksanakan penyemprotan di beberapa titik di desanya.
Menurut Purnanto, tudingan tersebut hanya berdasar pengertian sepihak. Pemerintah desa bersama jajaran forkopimka telah sepakat untuk saling bersinergi. Termasuk bergandengan tangan dengan relawan untuk melawan virus korona.
”Kami tadi sudah berkumpul di balai Desa Kalianget Timur, lengkap dengan jajaran forkopimka, puskesmas, dan para relawan. Bisa saja ada salah penafsiran dari yang saya sampaikan,” pungkasnya. (jun/luq)