23.5 C
Madura
Monday, May 29, 2023

Dua Pekan Warga Masalembu Tertahan di Pelabuhan Kalianget

SUMENEP – Cuaca ekstrem di Pulau Masalembu, Sumenep, berdampak besar terhadap kondisi masyarakat. Sebab, sebulan tidak ada kapal yang sandar sehingga stok bahan pokok di pulau terluar di Kabupaten Sumenep ini menipis. Jika pun ada, harganya lebih mahal dari biasanya.

Selain itu, sejumlah warga asal Masalembu tidak bisa pulang. KSOP Kelas IV Kalianget belum mengizinkan kapal berlayar karena cuaca masih berbahaya. Karena itu, mereka berada di tempat peristirahatan area Pelabuhan Kalianget.

Salah satunya Maryono, warga asal Desa Masalima, Kecamatan Masalembu. Bapak dua anak bersama empat anggota keluarganya tertahan di pelabuhan karena tidak ada kapal yang berangkat ke Kecamatan Masalembu.

Maryono mengatakan, dia baru pulang dari perantauan di daerah Tangerang Selatan. Yono bersama keluarga tiba di Pelabuhan Kalianget Rabu (15/2). Selama tiga hari, dia tinggal di rumah familinya.

Kamudian, dia bergeser ke Pelabuhan Kalianget. Sebab, Sabtu (18/2) ada jadwal kapal berangkat ke Masalembu. ”Ternyata, kapalnya gagal berangkat. Kabarnya, cuaca tidak normal,” ujarnya saat ditemui di pelabuhan kemarin (28/2).

Selama dua pekan tinggal di Pelabuhan Kalianget membuat bekal yang dibawa Yono semakin menipis. Yono mengutarakan, untuk makanan dia mendapat bantuan tiga kali sehari. Meski begitu, dia ingin segera pulang kampung halaman untuk bertemu keluarga.

Baca Juga :  Tiga Hari Tujuh Kru KM Baruna Jaya Raya Terombang-ambing di Laut

”Kalau masalah makanan, sudah ada bantuan. Cuma, saya rindu anak di rumah. Kadang saya iri melihat kapal menuju Kangean berangkat,” tuturnya.

Kepala KSOP Kelas IV Kalianget Taufikurrahman menyampaikan, kapal tujuan Masalembu seharusnya berangkat Sabtu (18/2). Namun, keberangkatannya gagal karena kondisi cuaca tidak bersahabat. Prediksi cuaca dari BMKG tergolong ekstrem.

Taufik menjelaskan, kapal penumpang berangkat jika kondisi cuaca di Pelabuhan Kalianget dan Dermaga Masalembu stabil. Prediksi BMKG, Jumat (3/3) kondisi cuaca sudah membaik. Karena itu, KM Sabuk Nusantara 115 siap dioperasikan lagi.

”Direncanakan, Jumat (3/3) dijadwalkan kapal penumpang dari Kalianget berangkat ke Masalembu. Tapi, tetap menyesuaikan dengan kondisi cuaca,” paparnya.

Pada pertengahan Februari, lanjut Taufik, KM Sabuk Nusantara (Sanus) 92 berangkat ke Kecamatan Masalembu. Kapal tersebut membawa sembako dan bahan-bahan lain. Namun, tidak bisa bersandar di Dermaga Masalembu karena cuaca ekstrem.

”Pengalaman sebelumnya, Sanus 92 tidak bisa bongkar-muat di Dermaga Masalembu karena tidak bisa sandar,” terangnya.

KSOP Kelas IV Kalianget mendapat kabar bahwa KRI Surabaya berencana membawa sembako ke Masalembu. Menurut Taufik, KRI Surabaya lebih tahan meski cuaca ekstrem. Namun, kapal tersebut akan kesulitan sandar di Dermaga Masalembu.

Baca Juga :  Empat Warga Sumenep Tewas Dalam Sumur

”Kalau (Masalembu) ombak masih tinggi, tidak bisa sandar di dermaga. Kalau tidak sandar, tidak bisa bongkar muatan,” tukasnya.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Bupati Sumenep Achmad Fauzi berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur. Tujuannya, segera ada distribusi logistik ke wilayah Masalembu. Mengingat, belum ada rekomendasi berlayar dari syahbandar ke wilayah Masalembu karena cuaca ekstrem.

Menurut Fauzi, untuk kondisi seperti itu, diperlukan peran armada TNI angkatan laut. ”Sekarang kami sudah berkoordinasi dengan pemprov. Melalui BPBD dan dinsos,” katanya.

Pihaknya berharap, bantuan terhadap warga Masalembu segera disalurkan. Mengingat, pihak syahbandar belum mengeluarkan izin berlayar karena cuaca masih ekstrem. ”Hari ini kami kirim surat ke pemprov,” terangnya.

Suami Nia Kurnia itu juga menyampaikan, pihaknya juga berkoordinasi dengan TNI AL berkenaan dengan pendistribusian bahan pokok ke wilayah Masalembu. ”Kami bersama Dandim juga berkoordinasi dengan Pangdam melalui Kasrem terkait kapalnya,” tukas Achmad Fauzi.

Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Mengingat, permasalahan yang dialami masyarakat Masalembu segera diatasi. ”Pasti saya juga berkoordinasi dengan dinas terkait agar masalah kelangkaan bahan pokok di Masalembu segera teratasi,” imbuh Achmad Fauzi. (iqb/bil/han)

 

SUMENEP – Cuaca ekstrem di Pulau Masalembu, Sumenep, berdampak besar terhadap kondisi masyarakat. Sebab, sebulan tidak ada kapal yang sandar sehingga stok bahan pokok di pulau terluar di Kabupaten Sumenep ini menipis. Jika pun ada, harganya lebih mahal dari biasanya.

Selain itu, sejumlah warga asal Masalembu tidak bisa pulang. KSOP Kelas IV Kalianget belum mengizinkan kapal berlayar karena cuaca masih berbahaya. Karena itu, mereka berada di tempat peristirahatan area Pelabuhan Kalianget.

Salah satunya Maryono, warga asal Desa Masalima, Kecamatan Masalembu. Bapak dua anak bersama empat anggota keluarganya tertahan di pelabuhan karena tidak ada kapal yang berangkat ke Kecamatan Masalembu.


Maryono mengatakan, dia baru pulang dari perantauan di daerah Tangerang Selatan. Yono bersama keluarga tiba di Pelabuhan Kalianget Rabu (15/2). Selama tiga hari, dia tinggal di rumah familinya.

Kamudian, dia bergeser ke Pelabuhan Kalianget. Sebab, Sabtu (18/2) ada jadwal kapal berangkat ke Masalembu. ”Ternyata, kapalnya gagal berangkat. Kabarnya, cuaca tidak normal,” ujarnya saat ditemui di pelabuhan kemarin (28/2).

Selama dua pekan tinggal di Pelabuhan Kalianget membuat bekal yang dibawa Yono semakin menipis. Yono mengutarakan, untuk makanan dia mendapat bantuan tiga kali sehari. Meski begitu, dia ingin segera pulang kampung halaman untuk bertemu keluarga.

Baca Juga :  Tiga Proyek Dinas PU Bina Marga di Kangean, Berpotensi Libas Deadline

”Kalau masalah makanan, sudah ada bantuan. Cuma, saya rindu anak di rumah. Kadang saya iri melihat kapal menuju Kangean berangkat,” tuturnya.

- Advertisement -

Kepala KSOP Kelas IV Kalianget Taufikurrahman menyampaikan, kapal tujuan Masalembu seharusnya berangkat Sabtu (18/2). Namun, keberangkatannya gagal karena kondisi cuaca tidak bersahabat. Prediksi cuaca dari BMKG tergolong ekstrem.

Taufik menjelaskan, kapal penumpang berangkat jika kondisi cuaca di Pelabuhan Kalianget dan Dermaga Masalembu stabil. Prediksi BMKG, Jumat (3/3) kondisi cuaca sudah membaik. Karena itu, KM Sabuk Nusantara 115 siap dioperasikan lagi.

”Direncanakan, Jumat (3/3) dijadwalkan kapal penumpang dari Kalianget berangkat ke Masalembu. Tapi, tetap menyesuaikan dengan kondisi cuaca,” paparnya.

Pada pertengahan Februari, lanjut Taufik, KM Sabuk Nusantara (Sanus) 92 berangkat ke Kecamatan Masalembu. Kapal tersebut membawa sembako dan bahan-bahan lain. Namun, tidak bisa bersandar di Dermaga Masalembu karena cuaca ekstrem.

”Pengalaman sebelumnya, Sanus 92 tidak bisa bongkar-muat di Dermaga Masalembu karena tidak bisa sandar,” terangnya.

KSOP Kelas IV Kalianget mendapat kabar bahwa KRI Surabaya berencana membawa sembako ke Masalembu. Menurut Taufik, KRI Surabaya lebih tahan meski cuaca ekstrem. Namun, kapal tersebut akan kesulitan sandar di Dermaga Masalembu.

Baca Juga :  BMKG Sarankan Nelayan Tak Melaut

”Kalau (Masalembu) ombak masih tinggi, tidak bisa sandar di dermaga. Kalau tidak sandar, tidak bisa bongkar muatan,” tukasnya.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Bupati Sumenep Achmad Fauzi berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur. Tujuannya, segera ada distribusi logistik ke wilayah Masalembu. Mengingat, belum ada rekomendasi berlayar dari syahbandar ke wilayah Masalembu karena cuaca ekstrem.

Menurut Fauzi, untuk kondisi seperti itu, diperlukan peran armada TNI angkatan laut. ”Sekarang kami sudah berkoordinasi dengan pemprov. Melalui BPBD dan dinsos,” katanya.

Pihaknya berharap, bantuan terhadap warga Masalembu segera disalurkan. Mengingat, pihak syahbandar belum mengeluarkan izin berlayar karena cuaca masih ekstrem. ”Hari ini kami kirim surat ke pemprov,” terangnya.

Suami Nia Kurnia itu juga menyampaikan, pihaknya juga berkoordinasi dengan TNI AL berkenaan dengan pendistribusian bahan pokok ke wilayah Masalembu. ”Kami bersama Dandim juga berkoordinasi dengan Pangdam melalui Kasrem terkait kapalnya,” tukas Achmad Fauzi.

Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Mengingat, permasalahan yang dialami masyarakat Masalembu segera diatasi. ”Pasti saya juga berkoordinasi dengan dinas terkait agar masalah kelangkaan bahan pokok di Masalembu segera teratasi,” imbuh Achmad Fauzi. (iqb/bil/han)

 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/