20.9 C
Madura
Friday, June 9, 2023

Kementan Puas dengan Kinerja Dispertapahorbun

SUMENEP – Program kemitraan jagung hibrida di Sumenep sukses. Rabu (28/2) Pemkab Sumenep mengadakan kegiatan panen raya jagung hibrida yang dihadiri oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Sumardjo Gatot Irianto.

Ditemui usai kegiatan, Gatot Irianto mengaku puas dengan kinerja Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (Dispertapahorbun) Sumenep dalam menjalankan program pemerintah pusat tersebut. Menurut dia, hasil yang didapat sudah sesuai dengan harapan Kementan.

”Produksi jagungnya bagus. Cuma, budi dayanya harus lebih murah supaya biaya produksi turun dan pendapatannya lebih bagus,” ujarnya.

Gatot berharap, program tersebut ditingkatkan. Dia ingin ada kombinasi antara tanaman jagung, padi, dan kedelai dalam satu lahan.

Baca Juga :  Ribuan NIK Anggota Parpol Tak Valid

”Kombinasi ini akan memperkecil risiko ruginya petani. Jika ada salah satu tanaman yang mati, petani masih bisa panen satunya,” jelas Gatot.

Dalam sambutannya, Bupati Sumenep A. Busyro Karim menerangkan, saat ini pemikiran masyarakat Sumenep mulai terbuka. Sebelumnya, persentase tanam jagung di Sumenep masih didominasi jagung lokal. Jagung hibrida menjadi komoditas sampingan.

”Dulu persentase tanam jagung di Sumenep masih 70 persen jagung lokal dan 30 persen jagung hibrida. Sekarang sudah berubah menjadi 70 persen jagung hibrida dan 30 persen jagung lokal,” terangnya.

Kepala Dispertapahorbun Sumenep Bambang irianto menyatakan, pihaknya optimistis dengan tugas yang diberikan Kementan. Selain itu, dia mengaku yakin bisa meningkatkan produksi kedelai.

Baca Juga :  Anggaran Dilimpahkan ke Cipta Karya

”Sesuai dengan instruksi Pak Gatot tadi, kami akan menyosialisasikan kepada petani mengenai rencana peningkatan produksi kedelai di Sumenep. Saya rasa Sumenep memang berpotensi,” pungkasnya.

 

 

 

SUMENEP – Program kemitraan jagung hibrida di Sumenep sukses. Rabu (28/2) Pemkab Sumenep mengadakan kegiatan panen raya jagung hibrida yang dihadiri oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Sumardjo Gatot Irianto.

Ditemui usai kegiatan, Gatot Irianto mengaku puas dengan kinerja Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (Dispertapahorbun) Sumenep dalam menjalankan program pemerintah pusat tersebut. Menurut dia, hasil yang didapat sudah sesuai dengan harapan Kementan.

”Produksi jagungnya bagus. Cuma, budi dayanya harus lebih murah supaya biaya produksi turun dan pendapatannya lebih bagus,” ujarnya.


Gatot berharap, program tersebut ditingkatkan. Dia ingin ada kombinasi antara tanaman jagung, padi, dan kedelai dalam satu lahan.

Baca Juga :  Waspada! Penipu Ngaku Kru JPRM Sasar Pejabat Pemkab Sumenep Minta Uang

”Kombinasi ini akan memperkecil risiko ruginya petani. Jika ada salah satu tanaman yang mati, petani masih bisa panen satunya,” jelas Gatot.

Dalam sambutannya, Bupati Sumenep A. Busyro Karim menerangkan, saat ini pemikiran masyarakat Sumenep mulai terbuka. Sebelumnya, persentase tanam jagung di Sumenep masih didominasi jagung lokal. Jagung hibrida menjadi komoditas sampingan.

”Dulu persentase tanam jagung di Sumenep masih 70 persen jagung lokal dan 30 persen jagung hibrida. Sekarang sudah berubah menjadi 70 persen jagung hibrida dan 30 persen jagung lokal,” terangnya.

- Advertisement -

Kepala Dispertapahorbun Sumenep Bambang irianto menyatakan, pihaknya optimistis dengan tugas yang diberikan Kementan. Selain itu, dia mengaku yakin bisa meningkatkan produksi kedelai.

Baca Juga :  SKHU SD di Masalembu Belum Selesai

”Sesuai dengan instruksi Pak Gatot tadi, kami akan menyosialisasikan kepada petani mengenai rencana peningkatan produksi kedelai di Sumenep. Saya rasa Sumenep memang berpotensi,” pungkasnya.

 

 

 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/