PAMEKASAN – Krisis di sektor pertahanan membuat Persepam Madura Utama (MU) terus berbenah. Menghadapi 16 besar, babak play-off Liga 2, Laskar Sape Ngamok mendatangkan dua penggawa anyar. Mereka adalah Aditya Putra Dewa dan Ahmad Syaifullah.
Dua pemain ini digadang-gadang mampu memperkokoh tim Persepam MU. Pada fase grup, Persepam MU menunjukkan sebagai tim bermental juara. ”Kami datangkan kembali mantan pemain kami, Aditya Putra Dewa, dan satu pemain eks Persib Bandung U-21,” jelas Manajer Persepam Nadi Mulyadi, Selasa (26/9).
Dewa dipastikan akan cepat beradaptasi. Sebab, dia pernah berseragam loreng merah putih selama dua musim. ”Pertimbangannya, Aditya sudah banyak kenal dengan pemain lain, sehingga bisa langsung menyatu,” jelas Pelatih Persepam MU Suwandi Hadi Suswanto.
Selain itu, Aditya merupakan pemain multiposisi. Dia bisa bermain sebagai stoper, bek sayap, gelandang bertahan bahkan menjadi gelandang serang. Beberapa posisi tersebut pernah ditempatinya. ”Pelatih nantinya bisa memiliki opsi dalam menerapkan strateginya,” tambah Nadi.
Sementara Ahmad Syaifullah merupakan jebolan Persib U-21. Dia diharapkan menjadi striker yang tangguh dan haus gol. Hal itu dapat mengatasi masalah finishing yang menjadi problem Persepam MU. ”Pemain ini punya potensi dengan postur sebagai seorang penyerang dan masih muda pastinya,” jelas Suwandi.
Nadi mengaku sudah melihat kemampuan Syaifullah saat tergabung dalam tim sepak bola Pekan Olahraga Nasional (PON) Provinsi Jawa Barat. Dia mampu membawa Jawa Barat hingga ke babak final. ”Tipikalnya finisher. Kami punya gelandang berkualitas Liga 1 yang bisa memanjakannya,” tambah Nadi.
Perburuan tim yang bermarkas di Kota Gerbang Salam tersebut belum berakhir. Manajemen masih mengincar dua pemain lagi. Setelah merekrut pemain bertahan dan penyerang, tinggal pemain gelandang dan striker. ”Sesuai regulasi, setiap klub masih bisa menambah pemain hingga 30 pemain,” jelas Nadi.
Sosok Dimas Galih Gumilang yang menjadi tumpuan masih dianggap belum mampu menjawab ekspektasi. Menurut Nadi, semua gol yang tercipta melalui lini kedua, bahkan pemain bertahan bisa mencetak gol. ”Ini mungkin solusinya. Kami harap bisa mengatasi paceklik finishing seorang penyerang di lini depan,” tambahnya.