BANGKALAN – Asisten pelatih anyar Madura United, Danilo Fernando, 38, sudah tak asing lagi bagi publik Madura. Maklum, dia pernah merumput bersama Perseba Bangkalan pada 2013 lalu.
Danilo Fernando merupakan orang kelima asal Brasil yang berada dalam skuad Laskar Sape Kerrap musim ini. Yakni, Gomes de Olivera sebagai pelatih kepala. Kemudian pelatih fisik Joaquim Filho. Di sektor pemain ada nama Fabiano Rossa Beltrame. Selama dua tahun bek tangguh itu ditunjuk sebagai kapten.
Pemain yang juga berpeluang masuk dalam komposisi pemain Madura United adalah Marcel Silva Sacramento. Manajemen memberikan kesempatan kepadanya untuk menunjukkan kualitas dalam kompetisi pramusim. Bukan tidak mungkin dia akan menyusul Fabiano Beltrame dan tiga pelatih lainnya.
Tahun ini merupakan debut pertama Danilo sebagai pelatih. Pelatih kelahiran 8 Juni 1979 tersebut datang ke Indonesia pada musim 2003 lalu. Tim pertama yang menggunakan jasanya adalah Persegres Gresik. Kemudian, dia malang melintang di sejumlah klub ternama di tanah air. Dia mengakhiri karirnya sebagai pemain di klub Pusamania Borneo FC.
”Sebagai pemain saya pernah satu klub bersama Slamet saat masih di Persebaya,” ungkap Danilo. Dia mengatakan, saat itu dirinya masuk skuad inti Persebaya. Sementara Slamet Nurcahyo saat itu masih berusia muda dan berstatus sebagai pemain magang. Menurut Danilo, Slamet sangat menonjol dibandingkan pemain magang lainnya.
Tidak hanya Slamet, Danilo juga kenal dengan sejumlah pemain Madura United, seperti Lucky Wahyu. ”Saya rasa dengan pengalaman yang saya miliki, saya akan coba membentuk Slamet untuk berkembang sebagai pemain yang lebih baik lagi,” ujar pemain yang pernah membela Persebaya Surabaya itu.
Dia mengatakan, akan menginstruksikan kepada seluruh pemain untuk menerapkan apa yang diinstruksikan pelatih. Yang paling dasar tentu adalah latihan, istirahat yang cukup, dan main yang bagus. Seorang pelatih, jelas mantan pemain Perseba Bangkalan tersebut, harus memiliki karakter.
Pelatih itu harus memilik power untuk bisa mengatur para pemain di lapangan. ”Respect tetap ada, karena ada sejumlah pemain yang kita kenal dan beberapa lainnya kita tidak kenal,” ujar pemain mualaf tersebut. Dia akan mencoba memberikan sejarah yang baik sebagai pelatih di Madura United.