BANGKALAN – Gelandang bertahan Madura United Asep Berlian memiliki pengalaman berharga saat menghadapi Persebaya. Dia hanya bermain di leg pertama semifinal Piala Presiden 2019 di kandang Persebaya.
Pasalnya dalam laga tersebut, ia mendapatkan kartu kuning kedua atau kartu merah sehingga di leg kedua ia tak bisa tampil. Padahal, kontribusinya dalam mematikan pergerakan playmaker Bajol Ijo sangat baik.
Pemain bernomor punggung 4 ini identik dengan tekel-tekelnya yang keras sehingga kerap dianggap melakukan pelanggaran. Tak jarang Asep harus diganjar dengan kartu kuning.
Dengan pengalamannya itu, Asep berkesimpulan bahwa para playmaker Persebaya patut diwaspadai. Terutama playmaker asing Damian Lizio. ”Kita harus awasi gelandang serang asing mereka, winger mereka, dan striker mereka. Intinya, trio penyerang asing itu wajib diwaspadai,” ungkap Asep ketika ditemui di Bangkalan kemarin (19/4).
Selain Lizio, terdapat winger asal Tajikistan Manuchekhr Jalilov dan striker asing Amido Balde. Ketiganya berperan penting dalam pola penyerangan Persebaya. Jalilov mampu menjadi top skor Piala Presiden tahun ini dengan golnya di kompetisi pramusim tersebut.
Asep mendapat latihan khusus selama persiapan menghadapi Persebaya untuk ketiga kalinya ini. ”Kalau latihan dan instruksi khusus ada, karena ini dianggap sebagai ujian ulang dan harus lulus,” katanya.
Meski demikian, Asep tetap tak meremehkan pemain Persebaya lainnya. Sebab, semua pemain lawan memiliki kualitas yang hampir sama. ”Kami harus fokus dan lebih bekerja keras lagi besok,” tegasnya.
Untuk memastikan misi balas kekalahan itu, pelatih Madura United Dejan Antonic berusaha mengangkat mental anak asuhnya. Pasalnya, Madura United memiliki rekor pertemuan yang buruk menghadapi Persebaya. Laskar Sape Kerrap tak pernah menang sejak Piala Presiden 2018. ”Kami harus lebih fokus dan lebih konsentrasi,” ujar Dejan.
Menurut Dejan, permainan timnya dinilai lebih baik daripada sang calon lawan. Penguasaan bola, kesempatan mencetak gol, dan formasi permainan lebih unggul. Tiga gol yang dicetak Persebaya di kandang Madura United merupakan kesalahan yang dibuat oleh para pemainnya. ”Hal itu menjadi pelajaran buat anak-anak supaya lebih fokus dan lebih disiplin di pertandingan,” jelas pelatih asal Serbia tersebut.