25.1 C
Madura
Friday, March 24, 2023

Pertarungan Lini Tengah, Pola Permainan Madura dan Sleman Sama

SUMENEP – Duel lini tengah kemungkinan terjadi saat PSS Sleman menjamu Madura FC di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Selasa sore (6/11). Sebab, baik tuan rumah maupun tamu Madura FC selama ini dikenal memiliki pola permainan dan materi pemain yang setara.

”Sekilas pola Sleman sama dengan kami. Jadi, kemungkinan besar pertarungan di lini tengah akan terjadi. Tim mana yang mampu menguasai permainan di lini tengah, akan terlihat nantinya,” terang pelatih Madura FC Salahudin kepada RadarMadura.id Minggu (4/11).

Apa yang dikatakan Salahudin bukan tanpa dasar. Sebab, sebelumnya kedua kesebelasan sempat berjumpa di babak reguler wilayah timur. Dari dua kali pertemuan tersebut, Madura FC selalu meraih kemenangan.

Pada pertemuan putaran pertama di Stadion Maguwoharjo, Sleman, tuan rumah dibuat malu setelah dikalahkan 1-2. Sementara di putaran kedua, di Stadion A. Yani, Sumenep, PSS Sleman kembali menelan kekalahan dengan skor 1-0.

Baca Juga :  Andik Kubur Mimpi Arema

Di babak delapan besar, Madura FC mengawalinya dengan baik, yaitu mengalahkan Persiraja Banda Aceh dengan skor 2-0 di Stadion A. Yani, Sumenep, pada 27 Oktober 2018. Sayangnya, kemenangan atas Persiraja tersebut tak berlanjut di pekan kedua saat bertandang ke markas Persita Tangerang.

Beny Ashar dan kawan-kawan kalah tipis 2-3 dari tim tuan rumah. Saat itu Madura FC harus bermain dengan sepuluh pemain usai Imam Mahmudi dikartu merah saat pertandingan baru berjalan 26 menit. Alhasil, Laskar Jokotole harus puas berada di peringkat ke-2 grup Barat.

Sementara PSS Sleman yang sempat meraih hasil seri di kandang Persita dan kalah di Persiraja berada di peringkat empat. Namun, melihat perubahan di babak delapan besar, Salahudin yang juga mantan pemain PSS Sleman tidak berani terlalu berekspektasi.

Baca Juga :  Madura FC Keluar sebagai Juara Grup I

”Kemungkinan menang masih 50:50. Sebab, PSS banyak perubahan. Ada enam pemain baru. Ini pasti membuat pertandingan kali ini akan lebih berat daripada di babak reguler kemarin,” ucap Salahudin.

Salahudin tidak memungkiri jika nanti timnya akan menumpuk pemain di lini tengah. Strategi ini dinilai lebih efektif untuk meredam serangan PSS Sleman. ”Karena pertarungan di lini tengah dipastikan tidak bisa dihindarkan,” ucapnya.

Dari dua penampilan PSS Sleman di babak delapan besar, pelatih Seto Nurdiyantoro mengakui jika lini tengahnya masih mengalami masalah. Berkaca pada kekalahan 2-1 di kandang Persiraja, lini tengah perlu penataan ulang. ”Gol tersebut sejatinya tidak perlu terjadi jika lini tengah tidak telat untuk turun membantu pertahanan,” ucap Seto. 

 

SUMENEP – Duel lini tengah kemungkinan terjadi saat PSS Sleman menjamu Madura FC di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Selasa sore (6/11). Sebab, baik tuan rumah maupun tamu Madura FC selama ini dikenal memiliki pola permainan dan materi pemain yang setara.

”Sekilas pola Sleman sama dengan kami. Jadi, kemungkinan besar pertarungan di lini tengah akan terjadi. Tim mana yang mampu menguasai permainan di lini tengah, akan terlihat nantinya,” terang pelatih Madura FC Salahudin kepada RadarMadura.id Minggu (4/11).

Apa yang dikatakan Salahudin bukan tanpa dasar. Sebab, sebelumnya kedua kesebelasan sempat berjumpa di babak reguler wilayah timur. Dari dua kali pertemuan tersebut, Madura FC selalu meraih kemenangan.


Pada pertemuan putaran pertama di Stadion Maguwoharjo, Sleman, tuan rumah dibuat malu setelah dikalahkan 1-2. Sementara di putaran kedua, di Stadion A. Yani, Sumenep, PSS Sleman kembali menelan kekalahan dengan skor 1-0.

Baca Juga :  Madura FC Sempurna hingga Pekan Ketiga

Di babak delapan besar, Madura FC mengawalinya dengan baik, yaitu mengalahkan Persiraja Banda Aceh dengan skor 2-0 di Stadion A. Yani, Sumenep, pada 27 Oktober 2018. Sayangnya, kemenangan atas Persiraja tersebut tak berlanjut di pekan kedua saat bertandang ke markas Persita Tangerang.

Beny Ashar dan kawan-kawan kalah tipis 2-3 dari tim tuan rumah. Saat itu Madura FC harus bermain dengan sepuluh pemain usai Imam Mahmudi dikartu merah saat pertandingan baru berjalan 26 menit. Alhasil, Laskar Jokotole harus puas berada di peringkat ke-2 grup Barat.

Sementara PSS Sleman yang sempat meraih hasil seri di kandang Persita dan kalah di Persiraja berada di peringkat empat. Namun, melihat perubahan di babak delapan besar, Salahudin yang juga mantan pemain PSS Sleman tidak berani terlalu berekspektasi.

Baca Juga :  MU Putus Rekor PSM
- Advertisement -

”Kemungkinan menang masih 50:50. Sebab, PSS banyak perubahan. Ada enam pemain baru. Ini pasti membuat pertandingan kali ini akan lebih berat daripada di babak reguler kemarin,” ucap Salahudin.

Salahudin tidak memungkiri jika nanti timnya akan menumpuk pemain di lini tengah. Strategi ini dinilai lebih efektif untuk meredam serangan PSS Sleman. ”Karena pertarungan di lini tengah dipastikan tidak bisa dihindarkan,” ucapnya.

Dari dua penampilan PSS Sleman di babak delapan besar, pelatih Seto Nurdiyantoro mengakui jika lini tengahnya masih mengalami masalah. Berkaca pada kekalahan 2-1 di kandang Persiraja, lini tengah perlu penataan ulang. ”Gol tersebut sejatinya tidak perlu terjadi jika lini tengah tidak telat untuk turun membantu pertahanan,” ucap Seto. 

 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

Kafe Mami Muda Ludes Dilalap Api

/