PAMEKASAN – Lomba karapan sapi Piala Presiden memang telah usai digelar di Stadion R Soenarto Hadiwidjojo, Pamekasan, Minggu (29/10). Namun, lomba karapan sapi terbesar di Pulau Garam itu masih menyisakan banyak pertanyaan di masyarakat. Salah satunya karena sejak puluhan tahun digelar, belum pernah sekalipun pialanya diserahkan oleh Presiden RI.
Kepala Bakorwil Pamekasan H. IG. NG. Indra S. Ranuh membenarkan bahwa piala karapan sapi belum pernah diserahkan oleh presiden secara langsung. Karapan sapi Piala Presiden ini digelar sejak zaman Presiden Soekarno. Tujuh kali ganti presiden, tidak pernah ada satu pun kepala negara yang menonton dan menyerahkan hadiah karapan sapi.
Karena tidak pernah dihadiri presiden, hadiahnya pun diserahkan oleh pemerintah provinsi. Pada 2013 lalu, lomba ini sempat diganti nama menjadi Piala Gubernur Jawa Timur. Namun pada 2014 sampai sekarang, karapan sapi ini tetap berjuluk Piala Presiden.
”Pemerintah kan juga banyak kegiatannya. Pemerintah provinsi kan bagian daripada pemerintah pusat, saya kira tidak ada masalah,” ungkap Indra S. Ranuh saat ditanya mengapa piala karapan sapi tidak pernah diserahkan langsung oleh presiden.
Menurut dia, ke depan bisa dikomunikasikan lebih intens dengan pemerintah pusat. Setidaknya, ada perwakilan pemerintah pusat yang bisa datang ke Madura untuk menyerahkan hadiah Piala Presiden. Itu bisa dilakukan pada pergelaran lomba karapan sapi di tahun-tahun yang akan datang.
”Mungkin ke depannya kami bisa berkomunikasi dengan Kementerian Pariwisata,” ujarnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Pamekasan Apik menilai selama ini Piala Presiden dalam lomba karapan sapi hanyalah simbol. Inilah yang membuat pemilik sapi tertarik untuk mengikutinya. Embel-embel Piala Presiden menjadi pemicu bagi para pengerap untuk menjadi yang terbaik.
Namun demikian, Apik tetap meminta kepada pemerintah provinsi agar event Piala Presiden ini bisa dikoordinasikan dengan presiden. ”Jadwalkan agenda kunjungan presiden yang berbarengan dengan lomba karapan sapi, agar ada nilai tambah dari pergelaran ini,” jelas Apik.
”Kalau lomba karapan sapi yang memperebutkan Piala Presiden ini dihadiri oleh presiden sendiri, tentu akan jauh lebih bernilai,” tegasnya.