SUMENEP – Pekan Seni Madura (PSM) Ke-6 di STKIP PGRI Sumenep berkontribusi positif untuk pengembangan seni. Kegiatan itu memberikan ruang atau panggung kepada para pencinta seni, termasuk komunitas teater dari dalam dan luar Madura.
Ketua Umum Sanggar Lentera STKIP Sumenep Ridwan Hasim mengatakan, parade teater dimulai sejak Senin malam (26/3). Kali pertama yang tampil adalah sanggar Lentera STKIP PGRI dan sanggar Cemara Universitas Wiraraja Sumenep.
”Peserta teater 12 komunitas. Tiap malam kondisional. Karena yang berasal dari luar Madura masih belum jelas,” kata Ridwan Hasim Selasa (27/3). ”Paling banyak yang akan ditampilkan empat komunitas setiap malam. Peserta parade teater ada yang dari Jakarta dan Malang,” imbuhnya.
Pria asal Sulawesi itu menambahkan, pihaknya mengundang komunitas teater dari luar Madura agar bisa saling berbagi ilmu. Juga supaya memotivasi penggiat komunitas teater yang ada di Madura.
”Kalau lokal Madura sudah paham betul. Tapi, bagaimana mendatangkan penyaji dari luar Madura sehingga nantinya bisa lebih paham seperti apa teater yang sesungguhnya,” ujarnya.
Ridwan menjelaskan, banyak keunikan di Madura. Menurut dia, yang membuat kesenian di Madura menarik karena komunitasnya besar. Selain itu, banyak kebudayaan yang bisa diangkat dalam pentas teater.
”Tujuan kami mengadakan PSM untuk membangun bakat para seniman yang ada di Madura khususnya dan luar Madura pada umumnya,” jelasnya.
Ridwan berharap, pentas seni tersebut menumbuhkembangkan bakat seni para pencinta seni. ”Supaya bakat seni yang dimiliki komunitas bisa dibangun. Lebih-lebih bisa melakukan pementasan di luar. Jadi, jangan hanya di daerah sendiri. Semoga nantinya juga bisa tampil di keluar,” harapnya.
SUMENEP – Pekan Seni Madura (PSM) Ke-6 di STKIP PGRI Sumenep berkontribusi positif untuk pengembangan seni. Kegiatan itu memberikan ruang atau panggung kepada para pencinta seni, termasuk komunitas teater dari dalam dan luar Madura.
Ketua Umum Sanggar Lentera STKIP Sumenep Ridwan Hasim mengatakan, parade teater dimulai sejak Senin malam (26/3). Kali pertama yang tampil adalah sanggar Lentera STKIP PGRI dan sanggar Cemara Universitas Wiraraja Sumenep.
”Peserta teater 12 komunitas. Tiap malam kondisional. Karena yang berasal dari luar Madura masih belum jelas,” kata Ridwan Hasim Selasa (27/3). ”Paling banyak yang akan ditampilkan empat komunitas setiap malam. Peserta parade teater ada yang dari Jakarta dan Malang,” imbuhnya.
Pria asal Sulawesi itu menambahkan, pihaknya mengundang komunitas teater dari luar Madura agar bisa saling berbagi ilmu. Juga supaya memotivasi penggiat komunitas teater yang ada di Madura.
”Kalau lokal Madura sudah paham betul. Tapi, bagaimana mendatangkan penyaji dari luar Madura sehingga nantinya bisa lebih paham seperti apa teater yang sesungguhnya,” ujarnya.
Ridwan menjelaskan, banyak keunikan di Madura. Menurut dia, yang membuat kesenian di Madura menarik karena komunitasnya besar. Selain itu, banyak kebudayaan yang bisa diangkat dalam pentas teater.
”Tujuan kami mengadakan PSM untuk membangun bakat para seniman yang ada di Madura khususnya dan luar Madura pada umumnya,” jelasnya.
- Advertisement -
Ridwan berharap, pentas seni tersebut menumbuhkembangkan bakat seni para pencinta seni. ”Supaya bakat seni yang dimiliki komunitas bisa dibangun. Lebih-lebih bisa melakukan pementasan di luar. Jadi, jangan hanya di daerah sendiri. Semoga nantinya juga bisa tampil di keluar,” harapnya.