24 C
Madura
Wednesday, June 7, 2023

Bidara; Kimia dan Kearifan Lokal

Oleh HIDAYAT RAHARJA*

Belajar Kimia bukan hanya rumus

Namun proses bermain yang menyenangkan” (Wadiyah)

SAAT masa anak-anak di tahun 70-an, tanaman bidara (Ziziphus mauritiana) banyak tumbuh di perbukitan Pulau Madura. Tanaman ini dikenal dengan nama bukkol menjadi makanan ringan yang sering kami ambil saat bermain di bukit. Bahkan, beberapa buah masak ditusuk seperti sate dan dijual di pasar desa. Buah ini memiliki struktur daging mirip dengan buah apel. Rasa buahnya manis dan agak kecut merupakan makanan yang menyegarkan saat bermain.

Bidara sejenis pohon kecil yang tumbuh di daerah kering. Cabangnya berduri, memiliki buah bulat, dan ketika matang berwarna merah. Tanaman ini bisa tumbuh baik jika lahannya kering dan cukup mendapatkan sinar matahari. Hujan diperlukan saat tumbuhan menumbuhkan cabang dan daun.

Tidak banyak yang mengenal tanaman Bidara jenis lokal, selain karena sudah langka didapatkan, Di sekitar lingkungan juga tak banyak yang memanfaatkannya. Dari beberapa referensi diketahui bahwa bidara banyak memiliki manfaat bagi kesehatan. Saat ini ada beberapa jenis tanaman bidara yang bisa diperoleh lewat shopee dan beberapa toko online dengan kisaran harga Rp 40.000–Rp 70.000.

Tanaman bidara banyak ditemukan di sekitar lingkungan SMAN 1 Omben, Sampang. Memberikan inspirasi guru kimia Ibu Wadiyah untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran. Daun bidara diolah menjadi sabun bidara dan diimplementasikan dalam pembelajaran kimia pada kompetensi proses saponifikasi.

Proses pembuatan sabun dengan mamanfaatkan daun bidara sebagai bahan baku sehingga sabun memiliki khasiat bagi kesehatan seperti yang dimiliki tanaman bidara. Pembuatan sabun merupakan keterampilan yang bisa dimiliki siapa saja. Pembuatan sabun bidara dalam pembelajaran kimia memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dan secara kontekstual menjadikan kekayaan alam lokal sebagai bahan ajar yang memberikan pengalaman belajar mengesankan terhadap siswa.

Sabun bidara merupakan pengembangan variasi sabun dengan memanfaatkan daun bidara sebagai bahan baku. Proses ini bisa diimplementasikan ke dalam materi saponifikasi yaitu perpaduan asam lemak+NaOH menghasilkan sabun+gliserin. Sabun ini dapat divariasi dengan menggunakan beberapa esensial sesuai yang didinginkan. Di antaranya lavender, jeruk, vanila. dan lainnya sesuai dengan selera.

Dalam pengembangan pembelajaran kimia bisa mendiskusikan mengenai manfaat tanaman bidara bagi kesehatan tubuh. Selain digunakan dalam pembuatan sabun, bidara diolah menjadi teh bidara dan bijinya diolah menjadi kopi bidara.

Teh bidara bersifat dingin sehingga amat baik untuk digunakan sebagai penurun panas. Kearifan lokal semacam ini terus digali dan diimplementasikan dalam pembelajaran yang dilaksanakan di SMAN 1 Omben.

Baca Juga :  Kecemasan, Perubahan, dan Keniscayaan

Bermain-main dengan Pelajaran Kimia

Dalam teori pembelajaran Quantum menyatakan semua bagian dalam kelas harus mampu berbicara. Elemen yang mampu memberikan dukungan dalam orkestrasi pembelajaran. Dalam orkestrasi pembelajaran, murid merupakan salah satu bagian yang memiliki peran vital sebagai subjek dengan segala keunikannya. Maka, layanan pendidikan yang diberikan harus mampu memberikan layanan bagi setiap persoanal dan menyajikan pembelajaran yang menarik. Pembelajaran yang memberikan kesan manusiawi dan menyenangkan. Pembelajaran menjadi ruang bagi setiap individu untuk berbahagia dalam belajar.

Konsep bermain merupakan salah satu pendekatan belajar kimia yang dilakukan Ibu Wadiyah. Permainan yang membawa siswa ke dunia menyenangkan. Permainan yang memberikan kesan menyenangkan dan secara implisit menanamkan pembelajaran kimia yang berkesan bagi hidup mereka. Kesan menyenangkan membuat anak memiliki kesadaran dan termotivasi belajar. Sebuah kenangan pembelajaran yang mengesankan.

Belajar kimia bisa dilakukan secara menarik. Kimia itu gampang dan menyenangkan. Das Salirawati – seorang dosen kimia di Universitas Negeri Yogyakarta memanfaatkan puisi dalam pembelajaran kimia. Sebuah puisi yang dibaca setelah melakukan suatu aktivitas pembelajaran. Ia membuat semacam kesimpulan atau ringkasan konsep dengan membacakan dalam bentuk puisi. Juga di antara yang dilakukan dengan cara menyanyikan. Mengubah lirik lagu populer dengan puisi kimia yang dibuatnya.

Apa yang dilakukan Das Salirawati dalam menyederhanakan konsep Katalis dapat dibaca pada kutipan puisi berikut:

Andai …

Hadir katalis dalam asmara jiwaku

Pastikan kini dia telah jadi kekasihku

Tanpa harus keluarkan energi tuk merayu

(dikutip dari Buku berjudul ”Belajar Kimia secara Menarik” oleh Das Salirawati, dkk. Penerbit Grasindo, 2007)

Ketika membimbing mahasiswa dalam penyusunan skripsi, Das Salirawati meminta dan membimbing untuk melakukan pembelajaran kimia menggunakan cerpen dalam sajian pembelajaran yang menarik. Dalam soal berbentuk cerita pendek disisipkan konsep kimia yang ingin disampaikan.

Salah satu contoh cerpen kimia berikut ini:

”Na …na… na…!!Hm..hm..hm!! gumam Nikel pelan sambil berjalan hilir mudik di depan Besi (Fe), dan Krom (Cr). Mereka bertiga sedang menunggu manusia untuk membantunya membuat campuran logam tahan asam atau yang disebut Nikrom. (potongan cerita ”Nikel Aliansi Para Logam” karya Eni Mar’a Qoneta).

Baca Juga :  Bangun Mimpi Anak Pulau Garam

Cerpen kimia ini dipopulerkan oleh Das Salirawati yang dipergunakan dalam penelitian media pembelajaran mahasiswa untuk menyusun skripsi. Alternatif untuk memberikan pembelajaran kimia lebih menyenangkan. Dari beberapa penelitian yang dilakukan pada siswa SMA di daerah Jogjakarta didapatkan hasil yang sangat memuaskan dalam keberhasilan pembelajaran kimia.

Metode ini kemudian berkembang dan banyak dilakukan oleh guru-guru SMA dalam pembelajaran kimia. Terutama oleh mahasiswa yang pernah dibimbing oleh ibu Das Salirawati. Cerpen kimia dengan tetap mempertahankan kebenaran kosep yang disampaikan, struktur bahasa, kepaduan dan juga pemanfaatan sebagai media pembelajaran kimia.

Atau yang ditulis Purwanta tentang kesetimbangan kimia dalam puisi berikut:

Andai hidup ini bersifat Reversibel

Ku ingin hidupku kan fleksibel

Beradaptasi di mana pun hingga orang tak sebel

Di SMAN 1 Omben, Ibu Wadiyah memanfaatkan beberapa metode bermain dalam pembelajaran kimia. Upaya untuk memberikan pembelajaran yang berkesan sehingga siswa terkesan dan tertarik untuk belajar kimia. Pendekatan dan metode semacam ini cukup menarik untuk menghilangkan ketegangan siswa dalam pembelajaran kimia. Di antaranya bermain monopoli untuk mempelajari unsur atom. Belajar kimia melalui permainan ”Gobak Sodor” dan membangun energi positif antara guru dan siswa untuk memadukan energi belajar yang berlangsung di dalam kelas sehingga bisa meningkatkan rasa percaya diri dan prestasi belajar.

Di tengah gencarnya perkembangan teknologi informasi dengan berbagai aplikasi pembelajaran, kegiatan belajar dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dan bermain sebagai salah satu metode atau pendekatan belajar merupakan sebuah upaya relaksasi dari kejenuhan dan kemonotonan.

Keselarasan dengan lingkungan merupakan kearifan lokal yang dilakukan masyarakat Madura sejak lama. Alam sebagai bagian dari hidup mereka dan selalu menjadi bahan pertimbangan dalam setiap kebijakannya. Para leluhur akan melihat arah sinar matahari ketika akan membangun rumah, supaya mendapatkan pencahayaan yang cukup. Saat ini sudah tak banyak lagi yang mempertimbangkannya.

Mereka memanfaatkan lingkungan sebagai media dan sumber belajar, menjadikan alam sebagai kalam, sumber belajar yang bermanfaat sekaligus menyelamatkan masa depan lingkungan, dimulai dari lingkungan sekolah. Saat ini berawal dari mata pelajaran kimia, besok dari pelajaran geografi dan berikutnya dari seluruh mata pelajaran yang diampukan dan dari seluruh kehidupan yang harus dipelajari dan diselamatkan. Kami hanya bermain-main dengan alam sekitar dan memanfaatkannya bagi kehidupan. (*)

*)Kepala SMAN 1 Omben

Oleh HIDAYAT RAHARJA*

Belajar Kimia bukan hanya rumus

Namun proses bermain yang menyenangkan” (Wadiyah)


SAAT masa anak-anak di tahun 70-an, tanaman bidara (Ziziphus mauritiana) banyak tumbuh di perbukitan Pulau Madura. Tanaman ini dikenal dengan nama bukkol menjadi makanan ringan yang sering kami ambil saat bermain di bukit. Bahkan, beberapa buah masak ditusuk seperti sate dan dijual di pasar desa. Buah ini memiliki struktur daging mirip dengan buah apel. Rasa buahnya manis dan agak kecut merupakan makanan yang menyegarkan saat bermain.

Bidara sejenis pohon kecil yang tumbuh di daerah kering. Cabangnya berduri, memiliki buah bulat, dan ketika matang berwarna merah. Tanaman ini bisa tumbuh baik jika lahannya kering dan cukup mendapatkan sinar matahari. Hujan diperlukan saat tumbuhan menumbuhkan cabang dan daun.

Tidak banyak yang mengenal tanaman Bidara jenis lokal, selain karena sudah langka didapatkan, Di sekitar lingkungan juga tak banyak yang memanfaatkannya. Dari beberapa referensi diketahui bahwa bidara banyak memiliki manfaat bagi kesehatan. Saat ini ada beberapa jenis tanaman bidara yang bisa diperoleh lewat shopee dan beberapa toko online dengan kisaran harga Rp 40.000–Rp 70.000.

Tanaman bidara banyak ditemukan di sekitar lingkungan SMAN 1 Omben, Sampang. Memberikan inspirasi guru kimia Ibu Wadiyah untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran. Daun bidara diolah menjadi sabun bidara dan diimplementasikan dalam pembelajaran kimia pada kompetensi proses saponifikasi.

- Advertisement -

Proses pembuatan sabun dengan mamanfaatkan daun bidara sebagai bahan baku sehingga sabun memiliki khasiat bagi kesehatan seperti yang dimiliki tanaman bidara. Pembuatan sabun merupakan keterampilan yang bisa dimiliki siapa saja. Pembuatan sabun bidara dalam pembelajaran kimia memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dan secara kontekstual menjadikan kekayaan alam lokal sebagai bahan ajar yang memberikan pengalaman belajar mengesankan terhadap siswa.

Sabun bidara merupakan pengembangan variasi sabun dengan memanfaatkan daun bidara sebagai bahan baku. Proses ini bisa diimplementasikan ke dalam materi saponifikasi yaitu perpaduan asam lemak+NaOH menghasilkan sabun+gliserin. Sabun ini dapat divariasi dengan menggunakan beberapa esensial sesuai yang didinginkan. Di antaranya lavender, jeruk, vanila. dan lainnya sesuai dengan selera.

Dalam pengembangan pembelajaran kimia bisa mendiskusikan mengenai manfaat tanaman bidara bagi kesehatan tubuh. Selain digunakan dalam pembuatan sabun, bidara diolah menjadi teh bidara dan bijinya diolah menjadi kopi bidara.

Teh bidara bersifat dingin sehingga amat baik untuk digunakan sebagai penurun panas. Kearifan lokal semacam ini terus digali dan diimplementasikan dalam pembelajaran yang dilaksanakan di SMAN 1 Omben.

Baca Juga :  Santri Bedah Buku Lora Karya RKH M. Tohir

Bermain-main dengan Pelajaran Kimia

Dalam teori pembelajaran Quantum menyatakan semua bagian dalam kelas harus mampu berbicara. Elemen yang mampu memberikan dukungan dalam orkestrasi pembelajaran. Dalam orkestrasi pembelajaran, murid merupakan salah satu bagian yang memiliki peran vital sebagai subjek dengan segala keunikannya. Maka, layanan pendidikan yang diberikan harus mampu memberikan layanan bagi setiap persoanal dan menyajikan pembelajaran yang menarik. Pembelajaran yang memberikan kesan manusiawi dan menyenangkan. Pembelajaran menjadi ruang bagi setiap individu untuk berbahagia dalam belajar.

Konsep bermain merupakan salah satu pendekatan belajar kimia yang dilakukan Ibu Wadiyah. Permainan yang membawa siswa ke dunia menyenangkan. Permainan yang memberikan kesan menyenangkan dan secara implisit menanamkan pembelajaran kimia yang berkesan bagi hidup mereka. Kesan menyenangkan membuat anak memiliki kesadaran dan termotivasi belajar. Sebuah kenangan pembelajaran yang mengesankan.

Belajar kimia bisa dilakukan secara menarik. Kimia itu gampang dan menyenangkan. Das Salirawati – seorang dosen kimia di Universitas Negeri Yogyakarta memanfaatkan puisi dalam pembelajaran kimia. Sebuah puisi yang dibaca setelah melakukan suatu aktivitas pembelajaran. Ia membuat semacam kesimpulan atau ringkasan konsep dengan membacakan dalam bentuk puisi. Juga di antara yang dilakukan dengan cara menyanyikan. Mengubah lirik lagu populer dengan puisi kimia yang dibuatnya.

Apa yang dilakukan Das Salirawati dalam menyederhanakan konsep Katalis dapat dibaca pada kutipan puisi berikut:

Andai …

Hadir katalis dalam asmara jiwaku

Pastikan kini dia telah jadi kekasihku

Tanpa harus keluarkan energi tuk merayu

(dikutip dari Buku berjudul ”Belajar Kimia secara Menarik” oleh Das Salirawati, dkk. Penerbit Grasindo, 2007)

Ketika membimbing mahasiswa dalam penyusunan skripsi, Das Salirawati meminta dan membimbing untuk melakukan pembelajaran kimia menggunakan cerpen dalam sajian pembelajaran yang menarik. Dalam soal berbentuk cerita pendek disisipkan konsep kimia yang ingin disampaikan.

Salah satu contoh cerpen kimia berikut ini:

”Na …na… na…!!Hm..hm..hm!! gumam Nikel pelan sambil berjalan hilir mudik di depan Besi (Fe), dan Krom (Cr). Mereka bertiga sedang menunggu manusia untuk membantunya membuat campuran logam tahan asam atau yang disebut Nikrom. (potongan cerita ”Nikel Aliansi Para Logam” karya Eni Mar’a Qoneta).

Baca Juga :  Puisi Biologi; Hibrid Sastra dan Biologi (2)

Cerpen kimia ini dipopulerkan oleh Das Salirawati yang dipergunakan dalam penelitian media pembelajaran mahasiswa untuk menyusun skripsi. Alternatif untuk memberikan pembelajaran kimia lebih menyenangkan. Dari beberapa penelitian yang dilakukan pada siswa SMA di daerah Jogjakarta didapatkan hasil yang sangat memuaskan dalam keberhasilan pembelajaran kimia.

Metode ini kemudian berkembang dan banyak dilakukan oleh guru-guru SMA dalam pembelajaran kimia. Terutama oleh mahasiswa yang pernah dibimbing oleh ibu Das Salirawati. Cerpen kimia dengan tetap mempertahankan kebenaran kosep yang disampaikan, struktur bahasa, kepaduan dan juga pemanfaatan sebagai media pembelajaran kimia.

Atau yang ditulis Purwanta tentang kesetimbangan kimia dalam puisi berikut:

Andai hidup ini bersifat Reversibel

Ku ingin hidupku kan fleksibel

Beradaptasi di mana pun hingga orang tak sebel

Di SMAN 1 Omben, Ibu Wadiyah memanfaatkan beberapa metode bermain dalam pembelajaran kimia. Upaya untuk memberikan pembelajaran yang berkesan sehingga siswa terkesan dan tertarik untuk belajar kimia. Pendekatan dan metode semacam ini cukup menarik untuk menghilangkan ketegangan siswa dalam pembelajaran kimia. Di antaranya bermain monopoli untuk mempelajari unsur atom. Belajar kimia melalui permainan ”Gobak Sodor” dan membangun energi positif antara guru dan siswa untuk memadukan energi belajar yang berlangsung di dalam kelas sehingga bisa meningkatkan rasa percaya diri dan prestasi belajar.

Di tengah gencarnya perkembangan teknologi informasi dengan berbagai aplikasi pembelajaran, kegiatan belajar dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dan bermain sebagai salah satu metode atau pendekatan belajar merupakan sebuah upaya relaksasi dari kejenuhan dan kemonotonan.

Keselarasan dengan lingkungan merupakan kearifan lokal yang dilakukan masyarakat Madura sejak lama. Alam sebagai bagian dari hidup mereka dan selalu menjadi bahan pertimbangan dalam setiap kebijakannya. Para leluhur akan melihat arah sinar matahari ketika akan membangun rumah, supaya mendapatkan pencahayaan yang cukup. Saat ini sudah tak banyak lagi yang mempertimbangkannya.

Mereka memanfaatkan lingkungan sebagai media dan sumber belajar, menjadikan alam sebagai kalam, sumber belajar yang bermanfaat sekaligus menyelamatkan masa depan lingkungan, dimulai dari lingkungan sekolah. Saat ini berawal dari mata pelajaran kimia, besok dari pelajaran geografi dan berikutnya dari seluruh mata pelajaran yang diampukan dan dari seluruh kehidupan yang harus dipelajari dan diselamatkan. Kami hanya bermain-main dengan alam sekitar dan memanfaatkannya bagi kehidupan. (*)

*)Kepala SMAN 1 Omben

Artikel Terkait

Pergulatan Umat Kristen Madura

Merdekakan Keuangan Sekolah

Musim Karnaval Telah Tiba

Sanja’ Agus Widiey

Most Read

Artikel Terbaru

/