SUMENEP – Buku Tora; Satengkes Carpan Madura yang diterbitkan Jawa Pos Radar Madura (JPRM) siap diluncurkan untuk publik. Launching sekaligus bedah buku careta pandha’ (carpan) tersebut akan digelar di Aula STKIP PGRI Sumenep, Rabu (21/3).
Acara ini akan menjadi momen istimewa. Terutama bagi penikmat sastra Madura. Sebab dua sastrawan nasional dijadwalkan hadir. Yakni, sastrawan Si Celurit Emas KH D. Zawawi Imron dan Pemimpin Redaksi Majalah Sastra Horison Jamal D. Rahman. Koordinator Liputan JPRM Lukman Hakim AG juga akan menjadi narasumber acara tersebut.
Kepada JPRM, Zawawi Imron mengatakan siap hadir dalam acara tersebut. Dia juga mengapresiasi atas diterbitkannya buku cerita pendek (cerpen) berbahasa Madura ini. Sebab baginya, kehadiran buku ini menjadi kebangkitan kembali sastra Madura.
Bahkan Zawawi juga secara khusus memberikan pujian di cover belakang buku Tora. ”Buku kompolan careta pandha’ basa Madura se kadi paneka madhateng kabunga’an se raja monggu dha’ badan kaula. Paneka menangka tandha sastra Madura bakal terbi’ pole. Kaula sanget ngatore pangesto dha’ para nom-anom se nyombang anggidan se bagus e dhalem buku paneka,” katanya.
Buku ini merupakan bagian kepedulian JPRM untuk turut serta melestarikan bahasa dan sastra Madura. Sejak 26 Juli 2015 menyediakan ruang khusus untuk carpan dan puisi berbahasa Madura.
Tora; Satengkes Carpan Madura berisi 63 carpan karya 21 penulis. Puluhan carpan tersebut merupakan karya penulis yang pernah ditebitkan di halaman Sastra Budaya JPRM sejak pekan terakhir Juli 2015 hingga Desember 2016.
Kepala JPRM Biro Sumenep Feri Ferdiansyah mengatakan, acara ini sekaligus menjadi ajang pertemuan para penulis cerpen Madura. Sebab, seluruh penulis yang karyanya terangkum dalam buku ini diundang. Termasuk pelukis Budi Hariyanto yang menyumbangkan karyanya menjadi cover buku ini.
Mereka akan menjadi saksi titik balik sejarah kebangkitan sastra Madura yang dipelopori sastrawan-sastrawan muda. ”Selain penulis buku, kami juga akan mengundang guru bahasa Madura serta pemerhati sastra Madura,” jelas Feri.
SUMENEP – Buku Tora; Satengkes Carpan Madura yang diterbitkan Jawa Pos Radar Madura (JPRM) siap diluncurkan untuk publik. Launching sekaligus bedah buku careta pandha’ (carpan) tersebut akan digelar di Aula STKIP PGRI Sumenep, Rabu (21/3).
Acara ini akan menjadi momen istimewa. Terutama bagi penikmat sastra Madura. Sebab dua sastrawan nasional dijadwalkan hadir. Yakni, sastrawan Si Celurit Emas KH D. Zawawi Imron dan Pemimpin Redaksi Majalah Sastra Horison Jamal D. Rahman. Koordinator Liputan JPRM Lukman Hakim AG juga akan menjadi narasumber acara tersebut.
Kepada JPRM, Zawawi Imron mengatakan siap hadir dalam acara tersebut. Dia juga mengapresiasi atas diterbitkannya buku cerita pendek (cerpen) berbahasa Madura ini. Sebab baginya, kehadiran buku ini menjadi kebangkitan kembali sastra Madura.
Bahkan Zawawi juga secara khusus memberikan pujian di cover belakang buku Tora. ”Buku kompolan careta pandha’ basa Madura se kadi paneka madhateng kabunga’an se raja monggu dha’ badan kaula. Paneka menangka tandha sastra Madura bakal terbi’ pole. Kaula sanget ngatore pangesto dha’ para nom-anom se nyombang anggidan se bagus e dhalem buku paneka,” katanya.
Buku ini merupakan bagian kepedulian JPRM untuk turut serta melestarikan bahasa dan sastra Madura. Sejak 26 Juli 2015 menyediakan ruang khusus untuk carpan dan puisi berbahasa Madura.
Tora; Satengkes Carpan Madura berisi 63 carpan karya 21 penulis. Puluhan carpan tersebut merupakan karya penulis yang pernah ditebitkan di halaman Sastra Budaya JPRM sejak pekan terakhir Juli 2015 hingga Desember 2016.
Kepala JPRM Biro Sumenep Feri Ferdiansyah mengatakan, acara ini sekaligus menjadi ajang pertemuan para penulis cerpen Madura. Sebab, seluruh penulis yang karyanya terangkum dalam buku ini diundang. Termasuk pelukis Budi Hariyanto yang menyumbangkan karyanya menjadi cover buku ini.
- Advertisement -
Mereka akan menjadi saksi titik balik sejarah kebangkitan sastra Madura yang dipelopori sastrawan-sastrawan muda. ”Selain penulis buku, kami juga akan mengundang guru bahasa Madura serta pemerhati sastra Madura,” jelas Feri.