PAMEKASAN – Kepedulian terhadap dunia literasi semakin minim. Malah hal itu menjadi motivasi tersendiri bagi Novi Kamalia. Wanita berusia 34 tahun ini menjalankan aksi literasi satu buku, sejuta ilmu dengan mendonasikan beberapa buku untuk perpustakaan Madura.
Berbekal kecintaannya terhadap literasi, Ia ingin seluruh anak yang kesulitan memperoleh buku. Aksi pertama ia lakukan di Pondok Pesantren Al-Kahfi, Desa Gengseyan, Kecamatan Sepulu Bangkalan. Kandidat doktor ilmu sosial Unair Surabaya itu menjelaskan makna dan pentingnya literasi.
Dikatakan, jika literasi mencakup tiga hal. Seperti membaca, menyimak berbentuk diskusi atau majelis, dan menulis. “Jika ketiga hal itu diterapkan maka akan menjadi manusia yang berkarakter,” kata Novi Kamalia.
Penggerak Komunitas Literasi Sivitas Khoteka itu sangat termotivasi. Dia menunjukkan semangatnya berbagi ilmu dengan anak-anak Ponpes Al-Kahfi. “Seperti menemukan berlian dalam jerami”, tandasnya.
Novi Kamalia berharap anak-anak Madura mencintai literasi. Sebab akan melahirkan tokoh-tokoh yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Literasi berbagi buku itu akan terus dilakukan di empat Kabupaten di Madura. Novi Kamalia sampai bulan Maret tahun 2019 nanti. Sasarannya, sekolah maupun perpustakaan desa yang masih kekurangan sumber baca. (Santi Stia Wardani)