SUMENEP – Gedung Galeri Seni Rupa di dekat Lapangan Karapan Sapi, Jalan KH. Agus Salim, Kota Sumenep, berubah fungsi. Yakni, jadi gudang barang. Para seniman yang memiliki lukisan enggan menempati gedung itu karena atap gedung bocor.
Kendaraan lalu lalang di bagian utara Jalan KH. Agus Salim. Para pengendara ada yang melirik gedung Galeri Seni Rupa yang terletak di sisi timur jalan raya tersebut.
Jawa Pos Radar Madura termasuk yang berada di kawasan jalan tersebut Selasa (5/12). Lalu mendekat dan melihat kondisi gedung yang kurang terawat itu.
Terdapat corat-coret di dinding gedung bagian luar. Sementara di dalam gedung bukan deretan lukisan seniman. Melainkan tumpukan kursi. Gedung berubah jadi gudang barang.
Taufik Rahman, salah seorang anggota Kelompok Perupa Sumenep (KLOP’S), mengatakan, awalnya gedung itu untuk tempat penarikan karcis. Karena tak difungsikan untuk karcis, kemudian dijadikan sarana memamerkan hasil karya seniman.
”Pada 2016, kami menempati untuk memajang hasil karya. Karena atap bocor dan berbahaya terhadap hasil karya lukis, akhirnya hanya menempati beberapa bulan, lalu keluar,” katanya.
Terutama ketika musim hujan. Karena atap bocor itulah, apabila air hujan masuk dan jatuh ke lukisan, berisiko ke lukisan. Makanya, para seniman enggan menempati. Di depan Lapangan Giling itu ada dua bangunan.
Sisi utara direncanakan untuk hasil kerajinan. Sedangkan bagian selatan untuk hasil seni rupa. Hanya, dua gedung itu kini sama-sama dijadikan gudang barang.
Ditanya mengenai pengajuan agar direhabilitasi oleh Disparbudpora Sumenep, Opik –panggilan Taufik Rahman– mengaku hanya menyampaikan kondisi gedung. ”Kami hanya menyampaikan ke dinas mengenai kondisi gedung. Untuk rehab, urusan dinas,” ucapnya.
Saat koran ini ke lokasi, kondisi gedung tak terawat. Terdapat coretan-coretan tak karuan di dinding. Di dalam gedung bagian selatan berisi tumpukan kursi. Sedangkan yang utara ditempati mobil mainan anak-anak.
Kepala Disparbudpora Sumenep Sufiyanto tidak merespons saat dikonfirmasi mengenai kondisi gedung Galeri Seni Rupa itu. Menurut staf, Sufiyanto ke Jakarta. Dihubungi melalui telepon, hanya terdengar nada sambung aktif, tapi tak diangkat.