SAMPANG, Jawa Pos Radar Madura – Masyarakat Desa Tamberu Laok, Kecamatan Sokobanah, Sampang, mayoritas bermata pencaharian sebagai petani. Maka dari itu, pemerintah desa (pemdes) setempat akan melakukan berbagai upaya untuk bisa memproduksi bibit tanaman secara mandiri. Sebab, selama ini benih tanaman diperoleh dari luar daerah.
Pj Kepala Desa Tamberu Laok Moh. Nur Efendi mengatakan, lahan pertanian yang bisa dikelola di desanya memang luas. Tidak heran jika warga desa setempat banyak yang menjadi petani. ”Misalnya menanam bawang merah, jagung, dan sebagainya,” katanya.
Sayangnya, bibit yang ditanam kebanyakan dibeli dari luar Desa Tamberu Laok. Padahal lahan pertanian yang ada di desanya mampu menghasilkan atau memproduksi bibit sendiri. ”Saya tidak ingin masyarakat membeli bibit dari luar. Saya upayakan bisa produksi sendiri,” katanya.
Moh. Nur Efendi menyampaikan, Pemdes Tamberu Laok juga akan melakukan pembangunan akses jalan di desa. Baik jalan penghubung antar dusun maupun akses menuju lahan pertanian. Sebab, sangat dibutuhkan warganya. ”Kami juga akan memperbaiki jalan-jalan yang sudah rusak,” ucapnya.
Dijelaskan, tahun ini Pemdes Tamberu Laok sudah melakukan beberapa pembangunan infrastruktur. Salah satunya tembok penahan tanah, pembangunan jalan rabat beton di 5 lokasi, dan pembangunan jalan makadam. Termasuk, mengaspal jalan, normalisasi saluran irigasi, dan pembangunan drainase di dua lokasi, serta pemasangan lampu penerangan jalan umum (PJU). ”Kami juga sudah menyelenggarakan posyandu dan desa siaga kesehatan,” terangnya.
Moh. Nur Efendi mengungkapkan, Pemdes Tamberu Laok juga sudah menuntaskan pendistribusian bantuan langsung tunai dana desa (BLT DD) selama 12 bulan. Setiap keluarga penerima manfaat (KPM) mendapatkan uang tunai Rp 300 ribu per bulan. ”Saya berharap masyarakat terus mendukung program yang digagas pemerintah,” tandasnya.