SAMPANG – Seleksi kompetensi dasar (SKD) 1.605 pelamar calon pegawai negeri sipil (CPNS) dimulai hari ini (31/10). Hal berbeda dilakukan belasan anggota Forum Honorer Kategori Dua Indonesia (FHK2I) Sampang. Mereka mendatangi Istana Negara di Jakarta Selasa (30/10).
Belasan orang tersebut berangkat sejak Senin (29/10) ke Jakarta. Mereka bergabung dengan FHK2I dari masing-masing daerah. Mereka meminta Presiden Joko Widodo agar diprioritaskan dan bisa diangkat menjadi PNS. Sebab, mereka sudah puluhan tahun mengabdi.
Selain melakukan long march, mereka membentangkan banner bertuliskan Bapak Presiden, Bapak Menpan-RB, Kepala BKN, dan Anggota DPR RI, jadikanlah kami K-2 menjadi PNS. Tidak hanya itu, mereka juga memakai ikat kepala berwarna merah bertuliskan Honorer K-2 Jatim PNS yes!!.
Koordinator FHK2I Sampang Ainur Rofik mengatakan, pihaknya bersama FHK2I seluruh Indonesia menggelar aksi di depan Istana Negara, Jakarta. Pihaknya menuntut supaya bisa menjadi PNS karena pengabdiannya selama puluhan tahun tanpa status jelas dari pemerintah pusat.
”Kami sudah mengabdi puluhan tahun. Tapi nasib kami tidak jelas,” kata dia kepada Radar Madura.id.
Pria yang mengajar di SMAN 1 Sampang itu juga menuntut agar segera dikeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) atau segera mengesahkan revisi Undang-Undang ASN untuk pengangkatan tenaga honorer K-2 menjadi PNS tahun ini.
”Kami (honorer K-2, Red) selalu dianaktirikan. Apalagi pengangkatan CPNS kali ini, umur di atas 35 tahun tidak masuk kriteria,” sambungnya.
Menurut Ainur Rofik, dirinya bersama teman-teman FHK2I lebih pantas untuk diangkat menjadi PNS. Karena sudah berpuluh-puluh tahun menjadi seorang guru. ”Kami berharap presiden memikirkan nasib kami,” pintanya.
Pihaknya meminta kepada pemerintah daerah untuk ikut serta menyuarakan keluhan yang dilontarkan oleh FHK2I. Dengan begitu, nasib mereka tidak terkatung-katung.