SAMPANG – Setiap tahun Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang melaksanakan program Keaksaraan Fungsional (KF). Namun tak ada indikator keberhasilan yang jelas pada program tersebut. Padahal KF menghabiskan biaya cukup besar.
Tahun ini anggaran program KF di Disdik Sampang mencapai Rp 1.418.320.000. Rinciannya, untuk belanja pegawai Rp 7.800.000 serta belanja barang dan jasa Rp 1.410.520.000. Detail penggunaan anggaran tidak jelas. Disdik selama ini terkesan merahasiakan anggaran tersebut.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sampang Zubaidi menyampaikan, beberapa tahun terakhir program KF yang dilaksanakan disdik tidak jelas capaian keberhasilannya. Karena itu, pihaknya meragukan kegiatan KF akan berdampak positif dan bermanfaat bagi masyarakat.
”Saya sangat meragukan manfaat KF. Sebab programnya singkat dan kegiatan ini sekadar formalitas,” ujar politikus Partai Demokrat itu kemarin (30/7).
Dia menjelaskan, sasaran dan target program KF tidak terlihat. Menurut dia, warga yang buta aksara di Kota Bahari tergolong tinggi. ”Karena itu, apabila disdik tetap memakai pola-pola lama, KF akan sia-sia,” tandasnya.
Pihaknya akan memantau kejelasan program KF saat pelaksanaan dimulai. Namun sebelum itu, pihaknya bersama anggota dewan di komisi IV akan memanggil disdik untuk meminta kejelasan mengenai program KF yang selama ini dilakukan sekadar formalitas.
”Setiap tahun program KF ini menghabiskan anggaran. Tapi tidak memikirkan substansi dari program tersebut,” tudingnya.
Padahal, lanjut Zubaidi, program KF seharusnya dapat berdampak positif bagi warga buta aksara. Dengan bisa membaca, akan memudahkan warga dalam berinteraksi. ”Bisa membaca modal awal untuk mengetahui banyak hal,” katanya.
Pihaknya meminta disdik mengevaluasi program KF dengan anggaran cukup besar tersebut. Sebab apabila tidak dimanfaatkan dengan baik, KF hanya akan membuang-buang anggaran. ”Kalau hanya menghabiskan anggaran, semua bisa lakukan itu. Lebih baik anggaran dialihkan untuk kegiatan lain,” tukasnya.
Sementara itu, Kabid PNFI Disdik Sampang Nor Alam tidak berhasil dimintai penjelasan kemarin. Dihubungi berkali-kali melalui telepon, yang bersangkutan tidak merespons.