SAMPANG – Tahun ini, ada 67 desa di Sampang yang mengalami kekeringan. Dibanding kabupaten/kota lainnya, jumlah itu terbesar di Jawa Timur. Tapi, anggaran droping air pada tahun ini menyusut dibanding 2018.
Kepala BPBD Sampang Muhammad Anang Djoenaidi Santoso membenarkan hal tersebut. Tahun 2018, pihaknya menerima anggaran droping air Rp 92 juta. “Tahun ini, anggaran droping air bersih cuma Rp 51 juta,” katanya.
Dijelaskan, penyusutan nominal anggaran droping air bersih dikarenakan armada tanki milik BPBD dan PDAM rusak. Biasanya, setiap hari mengerahkan delapan tanki. “Karena rusak, setiap hari cuma enam tangki,” imbuhnya.
Anang memaparkan, pihaknya akan membantu distribusi air bersih hingga akhir Agustus. “Kami masih menunggu uodate informasi BMKG. Jika kekeringan berlanjut, kami akan mengajukan anggaran ke bupati,” paparnya. (Moh Iqbal)