SAMPANG – Toko modern kian menjamur. Pedagang lokal dan pasar tradisional terancam tidak berkembang. Dewan meminta pemerintah mengendalikan izin pembangunan toko tersebut.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Sampang Alan Kaisan mengatakan, toko modern tidak hanya dibangun di pinggir jalan akses nasional. Tetapi, juga menjamur di akses jalan provinsi. ”Diakses jalan raya Sampang–Ketapang saja, yang baru (toko modern, Red) ada dua, itu pun jaraknya lebih kurang 500 meteran,” katanya kemarin (27/6).
Pemerintah harus segera mengambil kebijakan untuk mengontrol toko modern itu. Investasi boleh masuk. Tapi, jangan sampai mengganggu terhadap perekonomian warga lokal. ”Kami akan panggil dinas terkait nanti untuk membahas toko modern apakah sudah berizin dan sesuai aturan,” jelasnya.
Selama ini tidak ada yang mampu membendung pembangunan toko modern. Hampir seluruh titik keramaian dikuasai dua brand toko modern. ”Jika toko modern sudah menjajah bumi Sampang secara perlahan, jangan harap ada peningkatan ekonomi yang signifikan,” katanya.
Plt Kepala Disperdagprin Sampang Abd. Hannan berjanji akan berkoordinasi dengan instansi lain terkait izin operasi toko modern. Izin keberadaan bangunannya juga akan diperjelas. ”Kami akan tindak lanjuti ke dinas perizinan jumlah toko modern yang beroperasi di Sampang,” katanya singkat.