SAMPANG – Jembatan penghubung antar Desa Bapelle dengan Lepelle, Kecamatan Robatal, Sampang, membahayakan. Jembatan yang terbuat dari kayu tersebut banyak yang rusak dan sudah reyot.
Sumarto, 35, warga Desa Lepelle mengatakan, kerusakan jembatan tersebut sudah pernah dilaporkan ke dinas. Akan tetapi, sampai saat ini jambatan tersebut belum mendapat perhatian pemerintah. ”Ini jembatan satu-satunya penghubung antar Desa Bapelle dan Lepelle,” katanya Minggu (25/11).
Kerusakan jembatan sudah lama. Menurut dia, yang paling parah sejak dua tahun yang lalu. ”Kayu banyak yang lepas dan penyangga reyot. Jembatan ini sangat butuh untuk diperbaiki,” paparnya.
Dia menyampaikan, jembatan tersebut dibangun sekitar enam tahun yang lalu oleh pemerintah. Karena sudah rusak, warga waswas saat akan menyeberang di jembatan tersebut. Jembatan yang bolong oleh warga ditambal menggunakan bambu seadanya. ”Sepeda motor dan orang masih bisa melintas di jembatan itu,” ujarnya.
Sumarto berharap pemerintah memperbaiki kerusakan jembatan tersebut. Kalau bisa tahun depan diganti dengan jembatan beton. ”Kami ingin jembatan yang tidak menggunakan kayu lagi,” harapnya.
Kabid Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Sampang Moh. Hasan Mustofa mengungkapkan, untuk tahun ini hanya ada sebelas jembatan yang dilakukan perbaikan. Untuk perbaikan jembatan penghubung Desa Bapelle dan Lepelle anggarannya bisa dimasukkan di 2019. ”Kami upayakan untuk dimasukkan tahun depan,” ucapnya.