SAMPANG – Tahun ini Dinas Kesehatan (Dinkes) Sampang membangun empat puskesmas sekaligus. Yakni, Puskesmas Robatal, Banyuanyar, Torjun, dan Camplong. Dari empat puskesmas itu, pembangunan Puskesmas Torjun terancam molor. Sebab, sampai saat ini masih tahap pemasangan kawat dan dasar bangunan.
Proyek pembangunan di Puskesmas Torjun dikerjakan CV Yala Indah Perkasa dengan anggaran Rp 1,7 miliar. Ketua Komisi IV DPRD Sampang Amin Arif Tirtana berjanji akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) proyek puskesmas. ”Kami pasti lakukan sidak. Waktunya belum kami tentukan,” ujarnya.
Dalam pelaksanaan proyek, ada aturan dan mekanismenya. Misalnya, waktu yang sudah diatur dan menjadi kesepakatan. Dia berharap pembangunan Puskesmas Torjun tidak melampaui tahun ini. ”Pelaksanaan tender empat puskesmas tidak bersamaan. Namun, kepada pemenang tender kami berharap diselesaikan sebelum jatuh tempo,” ujarnya.
Pihak dinkes, lanjut Amin, hendaknya terus memantau pembangunan Puskesmas Torjun supaya progresnya diketahui. ”Demi pelayanan kesehatan, kami minta pelaksana proyek betul-betul profesional. Sebab, puskesmas merupakan tempat melayani kesehatan,” pesannya.
Plt Kepala Dinkes Sampang Asrul Sani mengatakan, pada awal September pembangunan tiga puskesmas tidak langsung dimulai. Masih harus menyiapkan bahan-bahan bangunan dan semacamnya. ”Pembangunan Puskesmas Torjun memang dimulai belakangan,” kata dia.
Pihaknya mengimbau kepada pelaksana proyek supaya mengikuti aturan. Waktu yang disepakati hendaknya diperhatikan. Asrul menjelaskan, deadline pengerjaan tiap puskesmas berbeda-beda. Yang paling lama, Puskesmas Camplong. Paling akhir pertengahan Desember pengerjaan harus selesai.
Asrul berharap pelaksana bekerja sesuai dengan spesifikasi dan kontrak. Jika tidak tepat waktu, pelaksana bakal didenda. Apabila melewati tahun anggaran 2018, mereka akan diputus kontrak.