SAMPANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang merancang kenaikan target pendapatan asli daerah (PAD). Pada 2020 mendatang, PAD yang masuk ke kas daerah (kasda) dipatok di atas Rp 200 miliar. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibanding dengan target tahun ini yang hanya Rp149,9 miliar.
Bupati Sampang Slamet Junaidi mengatakan, target itu sedang digodok oleh pemkab. Sebab, ada beberapa sektor yang memungkinkan untuk mewujudkan target tersebut. Salah satunya dari sektor eksplorasi minyak dan gas (migas).
”Kita lagi susah payah bagaimana meningkatkan PAD ini,” kata pria yang akrab disapa Haji Idi tersebut kemarin (25/9).
Untuk sektor migas, rencananya pemkab akan menggunakan badan usaha milik daerah (BUMD). Nantinya BUMD yang ada akan bekerja sama dengan SKK Migas. Kerja sama dimaksud yakni dengan pihak yang melakukan eksplorasi migas di wilayah Sampang.
”Tentunya kita bekerja sama dengan perusahaan migas. Karena selama ini kita tidak pernah dapat PAD dari sektor migas,” tegasnya.
Pihaknya akan menyehatkan BUMD yang ada terlebih dahulu. Sebab jika organisasinya belum sehat, khawatir akan terjadi masalah di kemudian hari. Karena itulah, bupati akan menempatkan orang-orang profesional.
”Menyehatkan dulu BUMD kita, karena BUMD itu dikejar bagaimana mendapatkan profit. Bukan malah menguras APBD kita,” tambahnya.
Selain dari migas, sektor lain juga akan digenjot. Di antaranya, maksimalisasi penerapan elektronik retribusi pasar (erpas). Termasuk juga memaksimalkan penerapan parkir berlangganan bagi kendaraan bermotor.
Wakil Ketua DPRD Sampang Fauzan Adima menyambut baik rencana menaikkan target PAD tersebut. Menurutnya, butuh kerja keras agar rencana tersebut bisa dicapai. Sebagai wakil rakyat dia mengapresiasi target-target yang sudah dicanangkan.
”Bapak Bupati tentu butuh kerja ekstra. Karena beliau mempunyai rencana cukup tinggi dalam menaikkan PAD hingga Rp 200 miliar,” katanya.