SAMPANG – Masyarakat Sampang harus irit pemakaian air. Pasalnya, debit air di enam sumber milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Trunojoyo menurun drastis. Bahkan, dua sumber lainnya tidak bisa menyuplai air karena debitnya nol persen.
Kabag Hubungan Langganan (Hublang) PDAM Trunojoyo Sampang Yazid Solihin mengatakan, sejak memasuki musim kemarau, debit air di beberapa sumber mengalami penurunan. Saat ini terdapat enam sumber mata air yang debitnya turun drastis. Hal itu berdampak pada penyaluran air kepada pelanggan.
Saat ini pihaknya melakukan rekayasa penyaluran air. Debit air di beberapa sumber yang masih aktif diatur agar masyarakat tetap mendapatkan air. Sambil lalu melakukan sosialisasi tentang perkembangan debit air.
”Kami juga akan mengganti mesin dengan kapasitas yang lebih kecil. Sebab, kalau tetap menggunakan mesin yang lama, air yang keluar kecil. Ini untuk menyiasati kekurangan pendistribusian air,” katanya kemarin (25/9).
Kekeringan yang terjadi tahun ini lebih parah dibandingkan dengan tahun lalu. Meski debit air menurun, pihaknya masih bisa menyalurkan ke masyarakat. Selain itu, tidak ada sumber air yang sampai nol persen.
Selain itu, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan debit air berkurang. Di antaranya, penebangan pohon di sekitar sumber mata air dan pengurukan galian C. ”Biasanya tanah kapur itu menyimpan air. Tapi karena digali bisa berkurang,” ujarnya.
Untuk memenuhi kekurangan, sementara pihaknya mencoba untuk melakukan pengeboran. Tahun ini terdapat dua tambahan lokasi pengeboran. Dengan adanya pengeboran air tersebut diharapkan dapat membantu kebutuhan air di daerah Sampang.
”Debitnya lumayan besar, sekitar 15 liter per detik dengan kedalaman 180 meter. Yang satunya dilakukan DPRKP, lokasinya di Pangelen,” tukasnya.
Operator PDAM Sumber Produksi Rubaru I dan II Mistuli menyampaikan, debit air di sumber tersebut sangat tipis. Jika dipaksakan, dikhawatirkan sumbernya akan kering. Untuk itu, pihaknya mengatur proses hidupnya mesin PDAM. ”Biasanya kalau dihidupkan tidak lebih dari satu sampai dua jam,” terangnya. (bil)