19.8 C
Madura
Saturday, June 10, 2023

Tajul Muluk Minta Perdalam Materi Aswaja

SIDOARJO, Jawa Pos Radar Madura – Warga Sampang yang saat ini menghuni Rusun Puspa Agro Jemundo, Sidoarjo, sedang menjalani pembinaan tentang Aswaja. Hal itu dilakukan untuk memantapkan keyakinan eks pengikut Syiah tersebut.

Ali Murtadho alias Tajul Muluk menyampaikan, pengungsi sudah dua kali mengikuti pembinaan dari ulama yang ditugaskan Pemkab Sampang. Pembinaan terakhir dikemas dengan buka bersama sekaligus pemberian bantuan paket sembako dari gubernur Jatim dan bupati Sampang, Sabtu (24/4).

Ustad Tajul menilai banyak manfaat yang dirasakan pengungsi setelah mengikuti pembinaan. Selain mempererat hubungan emosional, mereka bisa menambah pengetahuan tentang ajaran Aswaja. Hal itu sebagai penguat keimanan setelah baiat. ”Kami merasa hati semakin dekat dengan tokoh ulama dan saudara-saudara di Madura,” katanya kemarin (25/4).

Baca Juga :  Rekrutmen CPNS Segera Dibuka Lagi

Meski demikian, Tajul meminta agar materi pembinaan keaswajaan diperdalam. Alasannya, pemahaman sebagian pengungsi yang sudah dibaiat terkadang masih goyah. Karena itu, keyakinan mereka harus disadarkan dan dimantapkan pada ajaran-ajaran Aswaja.

Dia menganalogikan dengan proses rehabilitasi pecandu narkoba. Maka yang harus dilakukan adalah mengupas tuntas berkaitan dengan narkoba dari semua sisi. Misalnya dari pembahasan perundang-undangan, kesehatan, hukum agama, dan ancaman untuk masa depan.

”Begitu juga dengan pengungsi di sini (Jemundo) harus disadarkan dan dimantapkan keyakinannya. Kenapa (Syiah) harus dijauhi dan kembali ke ajaran nenek moyang (Aswaja),” tegasnya.

Juru Bicara Kemenag Sampang Faisal Ramdhani mengakui materi pembinaan belum mendalam. Salah satu pertimbangannya karena di tempat pengungsian masih ada kelompok kecil yang masih menganut paham Syiah.

Baca Juga :  Kondisi Sejumlah Perpustakaan SD di Kota Bahari

”Kiai belum secara gamblang menyampaikan penguatan ajaran Aswaja. Karena masih mempertimbangkan situasi di tempat pengungsian,” ungkap ketua Lakpesdam PC NU Sampang itu.

Faisal menjelaskan, tidak ada materi khusus yang disiapkan dalam proses pembinaan. Pada prinsipnya, materi yang disampaikan berkaitan dengan penguatan ajaran Aswaja. ”Misalnya, pada pembinaan pertama kami menyebut bahwa tidak bisa percaya satu sahabat nabi, tapi empat. Itu sudah mencerminkan ajaran Aswaja,” terangnya. (bil)

SIDOARJO, Jawa Pos Radar Madura – Warga Sampang yang saat ini menghuni Rusun Puspa Agro Jemundo, Sidoarjo, sedang menjalani pembinaan tentang Aswaja. Hal itu dilakukan untuk memantapkan keyakinan eks pengikut Syiah tersebut.

Ali Murtadho alias Tajul Muluk menyampaikan, pengungsi sudah dua kali mengikuti pembinaan dari ulama yang ditugaskan Pemkab Sampang. Pembinaan terakhir dikemas dengan buka bersama sekaligus pemberian bantuan paket sembako dari gubernur Jatim dan bupati Sampang, Sabtu (24/4).

Ustad Tajul menilai banyak manfaat yang dirasakan pengungsi setelah mengikuti pembinaan. Selain mempererat hubungan emosional, mereka bisa menambah pengetahuan tentang ajaran Aswaja. Hal itu sebagai penguat keimanan setelah baiat. ”Kami merasa hati semakin dekat dengan tokoh ulama dan saudara-saudara di Madura,” katanya kemarin (25/4).


Baca Juga :  Rekrutmen CPNS Segera Dibuka Lagi

Meski demikian, Tajul meminta agar materi pembinaan keaswajaan diperdalam. Alasannya, pemahaman sebagian pengungsi yang sudah dibaiat terkadang masih goyah. Karena itu, keyakinan mereka harus disadarkan dan dimantapkan pada ajaran-ajaran Aswaja.

Dia menganalogikan dengan proses rehabilitasi pecandu narkoba. Maka yang harus dilakukan adalah mengupas tuntas berkaitan dengan narkoba dari semua sisi. Misalnya dari pembahasan perundang-undangan, kesehatan, hukum agama, dan ancaman untuk masa depan.

”Begitu juga dengan pengungsi di sini (Jemundo) harus disadarkan dan dimantapkan keyakinannya. Kenapa (Syiah) harus dijauhi dan kembali ke ajaran nenek moyang (Aswaja),” tegasnya.

Juru Bicara Kemenag Sampang Faisal Ramdhani mengakui materi pembinaan belum mendalam. Salah satu pertimbangannya karena di tempat pengungsian masih ada kelompok kecil yang masih menganut paham Syiah.

- Advertisement -
Baca Juga :  Belasan SD Dipimpin Plt, Disdik Belum Pastikan Promosi Jabatan

”Kiai belum secara gamblang menyampaikan penguatan ajaran Aswaja. Karena masih mempertimbangkan situasi di tempat pengungsian,” ungkap ketua Lakpesdam PC NU Sampang itu.

Faisal menjelaskan, tidak ada materi khusus yang disiapkan dalam proses pembinaan. Pada prinsipnya, materi yang disampaikan berkaitan dengan penguatan ajaran Aswaja. ”Misalnya, pada pembinaan pertama kami menyebut bahwa tidak bisa percaya satu sahabat nabi, tapi empat. Itu sudah mencerminkan ajaran Aswaja,” terangnya. (bil)

Artikel Terkait

Most Read

GMNI Tolak Revisi UU MD3

Gus Ipul-Puti Guntur Makin Kokoh

Artikel Terbaru

/