SAMPANG – Mahasiswa Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien (IDIA) Prenduan melaksanakan praktik pemberdayaan masyarakat (P2M). Salah satunya ditempatkan di wilayah Sampang sejak November hingga Desember 2021.
Mahasiswa P2M Kelompok 15 ditempatkan di Desa Gunung Maddah, Sampang. Mereka melakukan berbagai kegiatan untuk pengabdian di desa tersebut. Salah satunya melaksanakan pelatihan cara cepat membaca kitab kuning.
Pelatihan itu menggunakan metode Alfatih. Yaitu, cara baca dengan teknik muda dan cepat tanpa harus menguasai nahwu dan sharrof. Metode ini ditemukan oleh Kiai A. Mufti Khazin selaku pengasuh Pondok Pesantren Sumber Mas Al-Madaniah Rombiya Barat, Ganding, Sumenep.
Menurut Ketua P2M IDIA Prenduan Ria Azaen, peserta dalam kegiatan ini merupakan ustad dan ustadah yang diutus sembilan lembaga pendidikan di sekitar Desa Gunung Maddah. Pelatihan ini digelar di aula Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Sampang pada Minggu (21/11).
”Kami langsung mendatangkan penemu metode Alfatih ini, yaitu Kiai A. Mufti Khazin. Alhamdulillah, peserta antusias dan benar-benar terbukti metodenya,” terang Ria.
Pihaknya berharap, lembaga-lembaga di wilayah Desa Gunung Maddah ini bisa menerapkan metode cara cepat membaca kitab kuning ini. Dengan demikian, para siswa dan santri di wilayah tersebut mudah mengaji kitab kuning. ”Kami berharap, kedatangan P2M IDIA ini bisa memberikan kesan dan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” harapnya. (dry/luq)