SAMPANG – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) beserta Komisi IV DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sampang, Kamis (24/9). Kunjungan tersebut dilakukan untuk pengembangan dan diversifikasi usaha nelayan. Ada 150 nelayan yang ikut kegiatan tersebut.
Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Sampang Yuliadi Setiyawan mengatakan, pihaknya menyambut baik kunjungan kerja (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT). Harapannya, nelayan di Kabupaten Sampang dapat berkembang dan mengenal teknologi perikanan.
“Kami berharap nelayan bisa berkembang. Kebutuhan kelompok nelayan betul-betul mendapat perhatian dan dipenuhi oleh pemerintah pusat,” katanya.
Menurut dia, salah satu yang diinginkan nelayan adalah pemasaran. Sebab, nelayan mengaku sulit memasarkan hasil tangkapan. Apalagi harga ikan anjlok. “Salah satu yang dikeluhkan nelayan adalah pemasaran,” terang Yuliadi Setiyawan.
Sementara itu, anggota Komisi IV DPR RI Slamet Ariyadi mengatakan, kegiatan pengembangan dan diversifikasi usaha nelayan diharapkan bisa menjadi instrumen untuk melakukan terobosan baru.
“Kegiatan ini bisa meningkatkan motivasi, inovasi, keterampilan, kompetensi, dan manajemen usaha penangkapan ikan. Termasuk, bisa membuka wawasan nelayan,” katanya. (iqb/adv)
SAMPANG – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) beserta Komisi IV DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sampang, Kamis (24/9). Kunjungan tersebut dilakukan untuk pengembangan dan diversifikasi usaha nelayan. Ada 150 nelayan yang ikut kegiatan tersebut.
Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Sampang Yuliadi Setiyawan mengatakan, pihaknya menyambut baik kunjungan kerja (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT). Harapannya, nelayan di Kabupaten Sampang dapat berkembang dan mengenal teknologi perikanan.
“Kami berharap nelayan bisa berkembang. Kebutuhan kelompok nelayan betul-betul mendapat perhatian dan dipenuhi oleh pemerintah pusat,” katanya.
Menurut dia, salah satu yang diinginkan nelayan adalah pemasaran. Sebab, nelayan mengaku sulit memasarkan hasil tangkapan. Apalagi harga ikan anjlok. “Salah satu yang dikeluhkan nelayan adalah pemasaran,” terang Yuliadi Setiyawan.
Sementara itu, anggota Komisi IV DPR RI Slamet Ariyadi mengatakan, kegiatan pengembangan dan diversifikasi usaha nelayan diharapkan bisa menjadi instrumen untuk melakukan terobosan baru.
“Kegiatan ini bisa meningkatkan motivasi, inovasi, keterampilan, kompetensi, dan manajemen usaha penangkapan ikan. Termasuk, bisa membuka wawasan nelayan,” katanya. (iqb/adv)
