24.4 C
Madura
Sunday, May 28, 2023

Pemkab Tak Punya Anggaran karena Kerusakan Dipicu Bencana Alam

     SAMPANG, Jawa Pos Radar Madura – Hingga kemarin (24/5), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang belum memperbaiki jembatan di Desa Somber, Kecamatan Tambelangan, yang ambruk pada Desember 2020. Alasannya, pemkab tidak memiliki anggaran untuk memperbaiki jembatan yang menjadi akses penghubung Kecamatan Tambelangan dan Banyuates tersebut. Apalagi, pemicunya bencana alam.

Sadar anggaran pemkab terbatas, pemerintah desa (pemdes) dan masyarakat Somber bergotong royong. Tujuannya, jembatan tersebut bisa dilewati warga meski sementara. ”Kita gotong royong dan menimbun bagian jembatan yang ambruk dengan sirtu. Makanya, sekarang sudah bisa dilewati lagi,” kata Kepala Desa (Kades) Somber Darwis.

Menurut Darwis, jembatan ambruk tersebut menghambat aktivitas masyarakat. Sebab, warga harus menempuh perjalanan lebih jauh dan melewati jalur alternatif. ”Saya berharap jembatan tersebut segera diperbaiki secara permanen. Jika dibiarkan dan hanya ditimbun sirtu, khawatir membahayakan pengguna jalan. Apalagi kalau musim penghujan,” ujarnya.

Baca Juga :  Peresmian Pelabuhan Taddan Tunggu Menteri Baru

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sampang Muhammad Ziz menyatakan, tahun ini institusinya tidak menganggarkan dana untuk perbaikan jembatan ambruk di Desa Somber tersebut. ”Sebab, kerusakan jembatan disebabkan bencana alam. Hal itu merupakan ranah BPBD. Sifatnya kebencanaan,” tuturnya.

Dikonfirmasi di tempat terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang Asroni mengatakan, institusinya tidak memiliki anggaran untuk memperbaiki jembatan ambruk di Desa Somber. Apalagi, anggaran perbaikan yang dibutuhkan diprediksi lebih dari Rp 1 miliar.   ”Kalau BPBD jelas tidak punya anggaran. Uang yang disiapkan untuk perbaikan jembatan tidak kecil,” katanya.

Menurut Asroni, kerusakan jembatan tersebut memang disebabkan bencana alam. Tepatnya tergerus air sungai. Karena itu, institusinya mengusulkan bantuan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). ”Kemarin kita mengajukan rencana perbaikan jembatan ke BNPB. Anggarannya besar. Yang mampu hanya BNPB,” ucap Asroni.

Baca Juga :  Pemkab Terpadu Kembali Digerojok Rp 9,4 Miliar

Dia berharap usulan perbaikan jembatan tersebut segera disetujui BNPB. Dengan begitu, tahun ini bisa dikerjakan dan cepat selesai. ”Mudah-mudahan apa yang kita usulkan segera disetujui. Kita berharap perrbaikan bisa dilakukan ini supaya masyarakat Tambelangan dan Banyuates bisa kembali melewati jembatan itu,” tutup Asroni.

Sekadar diketahui, jembatan penghubung Kecamatan Tambelangan dan Banyuates dilaporkan ambruk pada Minggu (13/12/20) sekitar pukul 09.00. Akibatnya, masyarakat tidak bisa melewati jembatan di Dusun Somber itu. Karena itu, warga harus melewati jalan alternatif yang durasi tempuhnya mencapai 60 menit. (iqb)

 

     SAMPANG, Jawa Pos Radar Madura – Hingga kemarin (24/5), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang belum memperbaiki jembatan di Desa Somber, Kecamatan Tambelangan, yang ambruk pada Desember 2020. Alasannya, pemkab tidak memiliki anggaran untuk memperbaiki jembatan yang menjadi akses penghubung Kecamatan Tambelangan dan Banyuates tersebut. Apalagi, pemicunya bencana alam.

Sadar anggaran pemkab terbatas, pemerintah desa (pemdes) dan masyarakat Somber bergotong royong. Tujuannya, jembatan tersebut bisa dilewati warga meski sementara. ”Kita gotong royong dan menimbun bagian jembatan yang ambruk dengan sirtu. Makanya, sekarang sudah bisa dilewati lagi,” kata Kepala Desa (Kades) Somber Darwis.

Menurut Darwis, jembatan ambruk tersebut menghambat aktivitas masyarakat. Sebab, warga harus menempuh perjalanan lebih jauh dan melewati jalur alternatif. ”Saya berharap jembatan tersebut segera diperbaiki secara permanen. Jika dibiarkan dan hanya ditimbun sirtu, khawatir membahayakan pengguna jalan. Apalagi kalau musim penghujan,” ujarnya.


Baca Juga :  Empat Desa Terdampak Banjir

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sampang Muhammad Ziz menyatakan, tahun ini institusinya tidak menganggarkan dana untuk perbaikan jembatan ambruk di Desa Somber tersebut. ”Sebab, kerusakan jembatan disebabkan bencana alam. Hal itu merupakan ranah BPBD. Sifatnya kebencanaan,” tuturnya.

Dikonfirmasi di tempat terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang Asroni mengatakan, institusinya tidak memiliki anggaran untuk memperbaiki jembatan ambruk di Desa Somber. Apalagi, anggaran perbaikan yang dibutuhkan diprediksi lebih dari Rp 1 miliar.   ”Kalau BPBD jelas tidak punya anggaran. Uang yang disiapkan untuk perbaikan jembatan tidak kecil,” katanya.

Menurut Asroni, kerusakan jembatan tersebut memang disebabkan bencana alam. Tepatnya tergerus air sungai. Karena itu, institusinya mengusulkan bantuan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). ”Kemarin kita mengajukan rencana perbaikan jembatan ke BNPB. Anggarannya besar. Yang mampu hanya BNPB,” ucap Asroni.

Baca Juga :  Nelayan Tunggu Janji Bupati Sampang

Dia berharap usulan perbaikan jembatan tersebut segera disetujui BNPB. Dengan begitu, tahun ini bisa dikerjakan dan cepat selesai. ”Mudah-mudahan apa yang kita usulkan segera disetujui. Kita berharap perrbaikan bisa dilakukan ini supaya masyarakat Tambelangan dan Banyuates bisa kembali melewati jembatan itu,” tutup Asroni.

- Advertisement -

Sekadar diketahui, jembatan penghubung Kecamatan Tambelangan dan Banyuates dilaporkan ambruk pada Minggu (13/12/20) sekitar pukul 09.00. Akibatnya, masyarakat tidak bisa melewati jembatan di Dusun Somber itu. Karena itu, warga harus melewati jalan alternatif yang durasi tempuhnya mencapai 60 menit. (iqb)

 

Artikel Terkait

Most Read

BNNP Ciduk Empat Warga Sokobanah

Pengerjaan Rehab Gedung BKPSDA Disorot

Pertanyakan Realisasi Pamekasan Cantik

Artikel Terbaru

/